Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garda Revolusi Iran Serang Markas Mossad di Irak

Kompas.com - 16/01/2024, 10:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

TEHERAN, KOMPAS.com - Garda Revolusi Iran telah menyerang markas mata-mata Israel (Mossad) di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak.

Hal itu dilaporkan oleh media pemerintah Iran pada Senin (15/1/2024). Hanya saja, serangan ini menimbulkan kekhawatiran mengenai eskalasi konflik di Timur Tengah.

Konflik yang kian meluas tersebut, imbas perang Israel-Hamas yang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Baca juga: Presiden Iran Hadiri Pemakaman Korban Bom ISIS

Diketahui, beberapa negara yang terlibat perang antara lain Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman.

"Sebagai tanggapan terhadap kekejaman rezim Zionis baru-baru ini, yang menyebabkan terbunuhnya komandan Garda dan Poros Perlawanan, salah satu markas utama spionase Mossad di wilayah Irak dihancurkan dengan rudal balistik," kata Garda Revolusi Iran dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters pada Selasa (16/1/2024).

Iran telah bersumpah membalas dendam atas pembunuhan tiga anggota Garda Revolusi Iran di Suriah bulan lalu, termasuk seorang komandan senior Garda, yang pernah menjabat sebagai penasehat militer di sana.

Sejak serangan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober dan kampanye pemboman Israel berikutnya di Gaza dan Lebanon, lebih dari 130 pejuang Hezbollah Lebanon yang didukung Iran telah tewas dalam pertempuran.

"Kami meyakinkan bangsa kami bahwa operasi ofensif Garda Revolusi akan terus berlanjut sampai titik darah terakhir terbalaskan," demikian pernyataan dari Garda tersebut.

Garda Revolusi Iran mengatakan telah menembakkan sejumlah rudal balistik di Suriah dan menghancurkan para pelaku operasi teroris di Iran.

Dalam sebuah pernyataan dari kantornya, Perdana Menteri Kurdi Irak Masrour Barzani mengutuk serangan terhadap Erbil sebagai kejahatan terhadap rakyat Kurdi.

Setidaknya empat warga sipil tewas dan enam luka-luka dalam serangan di Erbil, kata dewan keamanan pemerintah Kurdistan dalam sebuah pernyataan dan menggambarkan serangan itu sebagai tindak kejahatan.

Baca juga: Apa Idiologi Pemberontak Houthi yang Didukung Iran di Yaman?

Iran di masa lalu telah melakukan serangan di wilayah Kurdistan utara Irak, dengan mengatakan bahwa wilayah tersebut digunakan sebagai markas kelompok separatis Iran serta agen musuh bebuyutannya, Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com