Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Balas Dendam Karyawan "Resign" | Update Gempa China

Kompas.com - 21/12/2023, 06:57 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Berita tentang karyawan mengubah kata sandi kantor saat resign memuncaki daftar artikel Populer Global hari ini.

Di bawahnya ada kabar terbaru dari gempa China yang menewaskan 127 orang, dan rencana Ukraina memobilisasi 500.000 warga untuk melawan Rusia.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku siap berunding dengan Ukraina.

Baca juga: Pemimpin Hamas Kunjungi Mesir di Tengah Pembahasan Intensif Gencatan Senjata

Berikut adalah rangkuman artikel-artikel Populer Global sepanjang Rabu (20/12/2023) hingga Kamis (21/12/2023) pagi.

1. Balas Dendam, Karyawan Ini Ubah Kata Sandi Database Kantor saat Resign

Seorang wanita baru-baru ini membagikan sebuah unggahan tentang bagaimana dia membalas dendam kepada manajernya setelah berhenti bekerja.

Dia mengaku mengubah kata sandi semua orang dan tidak ada yang bisa mengakses database.

Unggahannya mendapatkan berbagai reaksi. Banyak orang yang setuju dengan apa yang dia lakukan, sedangkan yang lain menyatakan dia berbuat salah.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: PM Thailand: Indonesia Ingin Beli 2 Juta Metrik Ton Beras Tahun Depan

2. Update Gempa China: 127 Orang Tewas, Warga Selamat Hadapi -17 Derajat Celsius

Jumlah korban tewas yang ditemukan akibat gempa China bertambah menjadi 127 orang.

Surat kabar milik Pemerintah China, People's Daily, pada Selasa (19/12/2023) sore melaporkan gempa dangkal yang terjadi pada Senin (18/12/2023) tengah malam itu telah menewaskan sedikitnya 113 orang dan melukai lebih dari 530 orang di Provinsi Gansu yang miskin.

Sementara itu, sebanyak 14 orang ditemukan tewas dan 198 lainnya terluka di Haidong, Provinsi Qinghai.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Pemimpin Hamas Tiba di Mesir untuk Bahas Gencatan Senjata dengan Israel

3. Ukraina Rencanakan Mobilisasi 500.000 Warga Lawan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Selasa (19/12/2023) mengaku telah menerima permintaan dari angkatan bersenjatanya untuk memobilisasi ratusan ribu warga.

Pengerahan itu diniatkan untuk menambah kekuatan Kyiv dalam menangkis invasi Rusia.

Zelensky menyampaikan, pimpinan Militer Ukraina telah mengusulkan pengerahan 450.000 hingga 500.000 orang. Namun, ia belum memberikan keputusan.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com