Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Pernyataan Menjurus Antisemitisme, Rektor Universitas Bergengsi AS Mundur

Kompas.com - 10/12/2023, 10:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden University of Pennsylvania Liz Magill, yang mendapat kecaman atas sikapnya terhadap antisemitisme di kampus, telah mengundurkan diri.

Ini diumumkan lewat pernyataan dari kampus yang masuk dalam Ivy League tersebut pada Sabtu (9/12/2023).

Magill adalah salah satu dari tiga presiden universitas terkemuka yang dikritik setelah mereka memberikan kesaksian dalam sidang dengar pendapat di Kongres pekan ini mengenai peningkatan antisemitisme di kampus-kampus setelah pecahnya perang Israel-Hamas pada bulan Oktober.

Baca juga: AS Veto Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gencatan Senjata Israel-Hamas

Dilansir dari Reuters, dia setuju untuk tetap menjabat sampai presiden sementara ditunjuk.

Scott Bok, ketua dewan pengawas universitas yang berbasis di Philadelphia itu, juga mengundurkan diri.

"Saya menulis untuk memberitahukan bahwa Presiden Liz Magill telah secara sukarela mengajukan pengunduran dirinya sebagai Presiden University of Pennsylvania," kata Bok dalam pengumuman yang dikeluarkan oleh universitas.

"Magill akan tetap menjadi anggota fakultas di fakultas hukum universitas," kata Bok.

Sebelumnya, Magill, Presiden Universitas Harvard Claudine Gay, dan Presiden Massachusetts Institute of Technology Sally Kornbluth memberikan kesaksian di hadapan komite DPR AS.

Mereka menolak memberikan jawaban "ya" atau "tidak" untuk pertanyaan Perwakilan Partai Republik Elise Stefanik tentang apakah menyerukan genosida orang Yahudi akan melanggar kode etik sekolah terkait perundungan dan pelecehan.

Seruan untuk pengunduran diri Magill dan Gay meningkat pada hari-hari setelah kesaksian tersebut.

Baca juga: 6 Poin Perkembangan Terkini Perang Israel-Hamas

Magill sebelumnya merilis sebuah video di mana dia menyatakan penyesalannya, Gay juga meminta maaf.

Para siswa, keluarga, dan alumni Yahudi menuduh sekolah-sekolah tersebut menoleransi antisemitisme, terutama dalam pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh para demonstran pro-Palestina sejak kelompok Islam Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober dan menewaskan sekitar 1.200 orang.

Baca juga: 2 Bulan Perang Israel-Hamas, 16.248 Warga Palestina Tewas, DK PBB Tak Juga Ambil Tindakan

Serangan tersebut memicu serangan balasan besar-besaran oleh Israel yang telah menewaskan lebih dari 17.700 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com