Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepanikan di Rumah Sakit Pascapenembakan Massal Lewiston

Kompas.com - 27/10/2023, 09:46 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

LEWISTON, KOMPAS.com - Dr Richard King sedang dalam perjalanan pulang dari Central Maine Medical Center pada Rabu (25/10/2023) malam ketika dia menerima telepon darurat dari rekan sesama dokter bedah trauma.

Dokter di seberang sana memperingatkannya bahwa korban dari sebuah peristiwa penembakan membanjiri rumah sakit.

King, direktur medis trauma, segera berbalik dan melaju di jalanan Lewiston dengan lampu hazard yang menyala.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Penembakan Massal di Lewiston AS | Terowongan Bawah Tanah Hamas

Dia tiba untuk menemukan apa yang kemudian ia gambarkan dalam sebuah wawancara sebagai pemandangan yang mengerikan.

Ruang gawat darurat dipenuhi oleh pasien yang terluka dan berdarah, korban penembakan massal terbaru yang terjadi di sebuah kota di Amerika.

Dalam hitungan menit, King mulai bekerja melakukan operasi "pengendalian kerusakan" pada satu korban penembakan untuk menghentikan pendarahan dan menyelamatkan nyawa mereka.

Dia lalu bergegas ke ruang operasi yang berbeda untuk mulai menangani korban lainnya.

"Itu adalah situasi kekacauan yang terorganisir," kata King. "Itu benar-benar sangat nyata. Kita terlalu sering membaca tentang peristiwa ini, dan kemudian menjadi bagian dari peristiwa tersebut," ujarnya pada Reuters.

King mengatakan bahwa pusat medis dengan 250 tempat tidur tersebut belum pernah melihat sesuatu yang menyerupai dampak dari penembakan di Lewiston, yang menewaskan 18 orang dan lebih dari selusin lainnya luka-luka.

Lewiston, yang merupakan bekas pusat tekstil, hanya berpenduduk sekitar 38.000 orang, namun tetap menjadi kota terbesar kedua di Maine, negara bagian yang menurut FBI memiliki tingkat kekerasan paling rendah di Amerika Serikat.

Baca juga: Tersangka Penembakan yang Tewaskan Puluhan Orang di Maine Belum Tertangkap

Jumlah korban tewas pada Rabu hanya sedikit di bawah jumlah rata-rata pembunuhan di Maine selama satu tahun.

King mengatakan bahwa staf pusat medis telah menjalani pelatihan penanganan korban jiwa massal dan bahwa seluruh rumah sakit bergegas masuk ke fasilitas tersebut untuk membantu.

Delapan korban penembakan, termasuk lima orang yang dalam kondisi stabil dan tiga orang dalam kondisi kritis, masih berada di rumah sakit pada Kamis (26/10/2023).

Baca juga: Penembakan Massal di Lewiston AS, 15 Orang Tewas

"Kami benar-benar hanya melakukan apa yang biasanya kami lakukan, hanya dengan kapasitas maksimum dan dengan upaya maksimum," kata King. "Sungguh menginspirasi melihat bagaimana semua staf kami merespons, bagaimana semua orang melangkah maju," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com