Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhan Inggris: Jeda Serangan Rusia di Ukraina untuk Hemat Stok Rudal

Kompas.com - 14/10/2023, 14:37 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

LONDON, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan Inggris pada Jumat (13/10/2023) mengatakan, sudah 21 hari sejak Penerbangan Jarak Jauh Angkatan Udara Rusia melancarkan serangan terhadap Ukraina.

Sebelumnya, Rusia melakukan jeda serangan serupa, dari tanggal 9 Maret hingga 28 April.

Jeda serangan selama 51 hari “kemungkinan besar” disebabkan oleh menipisnya persediaan amunisi setelah kampanye musim dingin terhadap infrastruktur nasional Ukraina, kata kementerian tersebut.

Baca juga: AS: Korea Utara Kirim 1.000 Kontainer Militer ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Namun, jeda saat ini menurut kementerian Inggris kemungkinan besar disebabkan oleh upaya Rusia “menghemat stok rudal AS-23 yang masih tersisa” dan menggunakan waktu untuk meningkatkan “stok yang dapat digunakan” sebelum serangan besar-besaran pada musim dingin melawan Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato hariannya pada Kamis (12/10/2023) bahwa AS telah menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan-perusahaan yang melanggar batasan harga minyak Rusia yang ditetapkan secara global, dan menyebutnya penting “untuk melanjutkan tekanan dan menghilangkan kemampuan Rusia untuk membiayai agresi melalui sumber daya energi.”

Zelensky juga mengatakan, “Sebuah langkah yang telah lama ditunggu-tunggu untuk mencapai kebenaran sejarah” terwujud pada Kamis dengan pengakuan Majelis Parlemen Dewan Eropa “atas Holodomor tahun 1932-33 sebagai genosida rakyat Ukraina.”

Holodomor, yang berarti “kematian karena kelaparan,” adalah bencana kelaparan yang disebabkan oleh manusia pada masa pemerintahan diktator Soviet Josef Stalin yang diperkirakan telah menewaskan lebih dari 3 juta warga Ukraina dan banyak orang di negara itu menyebutnya sebagai tindakan genosida.

Baca juga:

Seorang pejabat Rusia pada Kamis mengatakan bahwa puing-puing dari pesawat tak berawak Ukraina yang jatuh menewaskan tiga orang di wilayah Belgorod Rusia.

Vyacheslav Gladkov, gubernur regional, mengatakan melalui Telegram bahwa puing-puing menghancurkan sebuah rumah dan tiga mayat ditemukan dari reruntuhan.

Militer Ukraina mengatakan pada Kamis bahwa pada malam sebelumnya Rusia menyerang dengan 33 drone yang menarget beberapa wilayah, dan pertahanan udara Ukraina menghancurkan 28 di antaranya.

Salah satu wilayah yang menjadi sasaran adalah Odessa, di Ukraina selatan, lokasi para pejabat melaporkan kerusakan pada infrastruktur pelabuhan dan bangunan tempat tinggal. Sedikitnya satu orang terluka.

Odessa sering menjadi sasaran serangan udara Rusia.

Baca juga: Presiden Ukraina Tiba di Markas NATO, Kunjungan Pertama sejak Invasi Rusia

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Kemenhan Inggris: Jeda Serangan Mungkin Berarti Rusia ‘Hemat’ Stok Rudal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

Global
Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Global
Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Global
Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Global
Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Global
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Global
ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

Global
Lai Ching-te Dilantik Jadi Presiden Taiwan, Desak China Hentikan Intimidasi

Lai Ching-te Dilantik Jadi Presiden Taiwan, Desak China Hentikan Intimidasi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com