MOSKWA, KOMPAS.com - Kremlin pada Senin (25/9/2023) menganggap ketegangan baru yang pecah di Kosovo berpotensi berbahaya.
Seperti diketahui, telah terjadi perselisihan antara orang-orang bersenjata dan pihak berwenang Kosovo di sebuah biara di dekat perbatasan dengan Serbia belum lama ini.
Insiden itu menandai salah satu eskalasi paling parah di Kosovo selama bertahun-tahun, setelah berbulan-bulan meningkatnya ketegangan dan terhentinya pembicaraan antara pemerintah di Pristina dan Serbia.
Baca juga: Kosovo Bergejolak, NATO Terjunkan Pasukan Tambahan
"Situasi di sana sangat, sangat tegang dan berpotensi berbahaya," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada para wartawan.
Dia menyatakan ada sikap yang bias terhadap Serbia dalam konflik ini.
"Fakta bahwa provokasi seringkali diorganisir untuk melawan Serbia bukanlah rahasia bagi siapa pun," tambah Peskov.
Serbia, bersama dengan sekutu-sekutu utamanya, yakni China dan Rusia, telah menolak untuk mengakui kemerdekaan Kosovo.
Serbia berusaha menyeimbangkan hubungan tradisionalnya dengan Rusia, termasuk warisan Ortodoks yang sama dan ketidaksukaannya terhadap NATO, dengan dukungannya terhadap Ukraina.
Baca juga: Tiga Perbatasan Serbia-Kosovo Ditutup, UE dan NATO Desak Semua Pihak Tak Terprovokasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.