Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bentrok 2 Perguruan Silat Indonesia di Taiwan, 1 WNI Tewas

Kompas.com - 05/09/2023, 17:48 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

CHANGHUA, KOMPAS.com - Bentrokan dua kelompok perguruan silat Indonesia di Taiwan pada Sabtu (2/9/2023) malam waktu setempat menewaskan satu WNI dan satu korban lainnya luka parah.

Dikutip dari Taiwan News, bentrokan tejadi di luar stasiun kereta Changhua. Kelompok yang terlibat membawa senjata. Sejauh ini polisi telah menangkap 29 orang.

Kompas.com sebelumnya mewartakan, korban tewas adalah warga asal Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur bernama Fanani (32).

Baca juga: Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam Tolak Peta Laut China Selatan Terbaru dari China

Adapun korban kritis adalah saudara kembar Fanani, berprofesi sebagai Pekerja Migran Indonesia. Dia kini menjalani perawatan medis di Taiwan.

"Korban ini merupakan saudara kembar, dan tinggal dalam satu desa beda rumah," terang Anggota Polsek Watulimo Babhinkamtibmas Desa Karanggandu Aipda Setiono melalui sambungan telepon, Selasa (5/9/2023).

Setelah penyelidikan lebih lanjut, polisi Taiwan menyelidiki 15 tersangka lainnya karena terlibat kejahatan berat.

Mereka dibawa ke Kantor Kejaksaan Distrik Changhua untuk diselidiki atas tuduhan pembunuhan, penyerangan, dan berpartisipasi dalam perkelahian mematikan.

Baca juga: Kisah Kyoko Soda Pendekar Silat dari Jepang, Penerus Jurus Cimande

Kronologi bentrokan perguruan silat Indonesia di Taiwan

Senjata yang disita Kepolisian Daerah Changhua dalam bentrokan antar-perguruan silat di luar stasiun kereta Changhua, Sabtu (2/9/2023) malam waktu setempat.KEPOLISIAN DAERAH CHANGHUA via TAIWAN NEWS Senjata yang disita Kepolisian Daerah Changhua dalam bentrokan antar-perguruan silat di luar stasiun kereta Changhua, Sabtu (2/9/2023) malam waktu setempat.
Berdasarkan informasi awal yang didapat polisi, kedua kelompok perguruan silat itu terlibat perselisihan mengenai pelatihan pencak silat.

Kedua kelompok kemudian mengadakan pertemuan untuk membahas perbedaan tersebut, tetapi situasi memanas.

Polisi menyita sejumlah senjata di TKP antara lain pisau, parang, pedang, nunchaku, obeng, arit, tongkat, dan barang-barang lainnya.

Setelah pencarian diperluas, dalam waktu kurang dari 16 jam tersangka utama pembunuhan berusia 24 tahun asal Indonesia ditangkap di Kota Taichung.

Tersangka membawa polisi ke selokan sebelah Jalan Jixiang di Kota Changhua. Di sana terdapat pisau yang diduga dipakai untuk melakukan pembunuhan.

Pihak berwenang selanjutnya akan memberitahu kantor perwakilan Indonesia di Taiwan untuk membantu keluarga korban mengurus pemakaman.

Baca juga: Kisah Pencak Silat Indonesia yang Kini Digemari Warga AS

Sumber: Kompas.com (Penulis: Slamet Widodo | Editor: Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com