Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/09/2023, 15:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber

SEOUL, KOMPAS.com - Rusia kemungkinan besar telah mengusulkan agar Korea Utara berpartisipasi dalam latihan angkatan laut tiga arah dengan China.

Ini disampaikan seorang anggota parlemen yang menghadiri pengarahan tertutup dengan direktur badan mata-mata utama Korea Selatan pada Senin (26/3/2023).

Pengarahan tersebut dilakukan beberapa hari setelah Duta Besar Rusia untuk Korea Utara, Alexander Matsegora, mengatakan kepada media Rusia bahwa mengikutsertakan Korea Utara dalam latihan militer bersama antara Rusia dan Cina tampaknya tepat.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-558 Serangan Rusia ke Ukraina: Hasil Erdogan Temui Putin | Isu Kim Jong Un Akan Pasok Senjata

Dilansir dari Associated Press, Matsegora menambahkan bahwa itu adalah pandangannya sendiri dan bahwa dia tidak mengetahui adanya persiapan apa pun.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu disebut kemungkinan besar mengusulkan mengadakan latihan angkatan laut trilateral dengan Korea Utara dan China saat bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada bulan Juli.

Kim Jong Un sendiri sempat mengundang Shoigu ke parade militer besar di Pyongyang pada bulan Juli sambil bersumpah untuk memperluas kerja sama militer dengan Moskwa.

Hal ini menurut para pejabat AS dapat melibatkan pasokan artileri Korea Utara dan amunisi lainnya karena Presiden Rusia Vladimir Putin menjangkau negara-negara lain untuk mendapatkan dukungan dalam perangnya melawan Ukraina.

Pekan lalu, Gedung Putih mengatakan bahwa Kim dan Putin saling bertukar surat ketika Moskwa meminta lebih banyak amunisi kepada Pyongyang.

Di tengah ketegangan nuklir yang semakin dalam dengan Washington, Seoul dan Tokyo, Kim Jong Un telah mencoba untuk meningkatkan visibilitas kemitraannya dengan Moskwa dan Beijing.

Dia dianggap berusaha untuk keluar dari isolasi diplomatik dan menjadikan Pyongyang sebagai bagian dari front persatuan melawan Amerika Serikat.

Baca juga: China Setujui Dimulainya Kembali Penerbangan Komersial Korea Utara

Diplomasi antara Pyongyang dan Washington telah terhenti sejak tahun 2019 karena ketidaksepakatan atas sanksi yang melumpuhkan yang dipimpin oleh AS terhadap Korea Utara dan langkah Korea Utara yang tersendat-sendat untuk menghentikan program senjata nuklir dan rudalnya.

Dalam pengarahan tersebut, direktur layanan Kim Kyou-hyun juga mengatakan bahwa kegiatan uji coba Korea Utara baru-baru ini menunjukkan bahwa pesawat tempurnya sangat bergantung pada sistem nuklir taktisnya karena bertujuan untuk mencapai kemenangan cepat atas Korea Selatan jika perang pecah.

Militernya yang kurang diperlengkapi akan kesulitan untuk menangani perang yang berkepanjangan, demikian menurut Yoo.

Baca juga: Kim Jong Un Marahi Pejabat Korea Utara karena Gagal Cegah Kerusakan akibat Badai Khanun

Kim sejauh ini telah menggunakan fokus internasional pada perang Rusia di Ukraina untuk meningkatkan demonstrasi senjatanya, yang telah mencakup lebih dari 100 peluncuran rudal sejak awal tahun 2022.

Uji coba rudal Kim telah diselingi oleh ancaman verbal serangan nuklir pre-emptive terhadap Korea Selatan dan saingan lainnya jika Korea Utara menganggap kepemimpinannya terancam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-652 Serangan Rusia ke Ukraina: Pilpres Rusia Digelar 17 Maret | Produksi Senjata AS Pindah ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-652 Serangan Rusia ke Ukraina: Pilpres Rusia Digelar 17 Maret | Produksi Senjata AS Pindah ke Ukraina

Global
Peran Besar Inggris dalam Membangun Singapura Jadi Kota Metropolitan

Peran Besar Inggris dalam Membangun Singapura Jadi Kota Metropolitan

Internasional
6 Poin Perkembangan Terkini Perang Israel-Hamas

6 Poin Perkembangan Terkini Perang Israel-Hamas

Global
Beredar Video Tentara Israel Tembak Pria Difabel Palestina di Tepi Barat

Beredar Video Tentara Israel Tembak Pria Difabel Palestina di Tepi Barat

Global
Venezuela dan Guyana Bersitegang Terkait Sengkela Wilayah, Sejumlah Negara Khawatir

Venezuela dan Guyana Bersitegang Terkait Sengkela Wilayah, Sejumlah Negara Khawatir

Global
Pasukan Israel Gempur Gaza Selatan, Warga Sipil: Tak Ada Tempat Aman

Pasukan Israel Gempur Gaza Selatan, Warga Sipil: Tak Ada Tempat Aman

Global
Biden Telepon Netanyahu, Tekankan Perlindungan Warga Sipil di Gaza

Biden Telepon Netanyahu, Tekankan Perlindungan Warga Sipil di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Penembakan Kampus Las Vegas | UNESCO Masukkan Buka Puasa

[POPULER GLOBAL] Penembakan Kampus Las Vegas | UNESCO Masukkan Buka Puasa

Global
Meta Mulai Mengenkripsi Pesan Sepenuhnya di Facebook dan Instagram

Meta Mulai Mengenkripsi Pesan Sepenuhnya di Facebook dan Instagram

Global
Boris Johnson Meminta Maaf pada Keluarga Korban Covid-19 Inggris

Boris Johnson Meminta Maaf pada Keluarga Korban Covid-19 Inggris

Global
Taylor Swift Dinobatkan sebagai Tokoh Tahun Ini Versi Majalah Time

Taylor Swift Dinobatkan sebagai Tokoh Tahun Ini Versi Majalah Time

Global
2 Bulan Perang Israel-Hamas, 16.248 Warga Palestina Tewas, DK PBB Tak Juga Ambil Tindakan

2 Bulan Perang Israel-Hamas, 16.248 Warga Palestina Tewas, DK PBB Tak Juga Ambil Tindakan

Global
Singapura dan China Merencanakan Kebijakan Bebas Visa Bersama Selama 30 Hari

Singapura dan China Merencanakan Kebijakan Bebas Visa Bersama Selama 30 Hari

Global
Pemerintah Tak Dikenal Dilaporkan Memata-matai Pengguna Apple dan Google Lewat Notifikasi Push

Pemerintah Tak Dikenal Dilaporkan Memata-matai Pengguna Apple dan Google Lewat Notifikasi Push

Global
Menilik Seberapa Sukses Proyek Belt and Road Initiative China

Menilik Seberapa Sukses Proyek Belt and Road Initiative China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com