TAIPEI, KOMPAS.com - China kemungkinan akan meluncurkan latihan militer minggu depan di dekat Taiwan, menggunakan persinggahan Wakil Presiden William Lai di Amerika Serikat sebagai dalih untuk mengintimidasi para pemilih menjelang pemilihan umum tahun depan dan membuat mereka takut akan perang.
Transit di Amerika Serikat yang dilakukan oleh Lai, yang merupakan kandidat terdepan untuk pemilihan presiden Taiwan pada bulan Januari, telah menarik kemarahan Beijing.
Amerika Serikat menggambarkan persinggahan tersebut sebagai hal yang rutin dan tidak ada alasan bagi China untuk mengambil tindakan provokatif.
Baca juga: Mantan PM Jepang Terang-terangan Dukung Kemerdekaan Taiwan
Dilansir dari Reuters, Beijing dapat melakukan manuver-manuver yang serupa dengan yang dilakukannya pada bulan April untuk mengintimidasi secara militer para pemilih Taiwan dan juga negara-negara di wilayah tersebut, kata para pejabat yang diberi pengarahan tentang masalah ini, yang menolak untuk disebutkan namanya.
Latihan pada bulan April itu termasuk latihan untuk memblokade sebagai tanggapan marah atas pertemuan antara Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy selama persinggahan Tsai di Los Angeles.
"Sangat mungkin bahwa mereka dapat menggunakannya sebagai dalih dan mengumumkan latihan di sekitar Selat Taiwan," kata salah satu sumber, seorang pejabat senior yang mengetahui perencanaan keamanan Taiwan.
"Mereka ingin membangun rasa takut akan perang dan membuat warga Taiwan memilih untuk mendukung pilihan mereka," kata pejabat tersebut.
Lai akan singgah di New York pada hari Sabtu (12/8/2023) dalam perjalanan ke Paraguay dan di San Francisco pada pekan depan dalam perjalanan pulang ke Taiwan.
Dia akan pergi ke Paraguay, yang memiliki hubungan resmi dengan Taiwan, untuk pelantikannya.
Baca juga: Mata-mata China Diduga Menyusup, Ini Siasat Taiwan
Baik kementerian pertahanan China maupun Kantor Urusan Taiwan tidak menanggapi permintaan untuk memberikan komentar, meskipun pemerintah China telah berulang kali mengutuk kunjungan tersebut.
Duta Besar China untuk AS mengatakan bulan lalu bahwa menghentikan kunjungan tersebut merupakan prioritas negaranya.
Administrasi Keselamatan Maritim China mengatakan bahwa latihan militer akan berlangsung di lepas pantai kota timur Ningbo, sekitar 500 km (310 mil) di sebelah utara Taipei, dari hari Sabtu hingga awal pekan depan, tetapi tidak memberikan rinciannya.
Tidak lama setelah pernyataan itu dirilis, kementerian pertahanan Taiwan mengatakan bahwa mereka akan terus memantau latihan militer China dan bahwa masyarakat harus tetap tenang dalam menghadapi China yang merusak perdamaian dan stabilitas.
Baca juga: Jepang: Kapal Perang Rusia Terpantau di Dekat Taiwan dan Kepulauan Okinawa
China memiliki ketidaksukaan khusus terhadap Lai, yang telah berulang kali mengatakan selama kampanye pemilu bahwa ia tidak ingin mengubah status quo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.