LONDON, KOMPAS.com - Lebih dari 150 sekolah di Inggris harus menutup gedungnya karena berisiko runtuh.
Departemen Pendidikan Inggris mengatakan bangunan di 156 sekolah mengandung Reinforced Autoclaved Aerated Concrete (RAAC), bahan yang digunakan secara luas dari tahun 1950an hingga pertengahan 1990an dan rentan runtuh.
Sebagian besar sekolah terdampak masih bisa melanjutkan pembelajaran tatap muka karena beton bermasalah hanya ditemukan di sebagian kecil bangunan, namun ada pula sekolah yang terpaksa ditutup sementara.
Baca juga: Imbas Kendala Teknis Lalu Lintas Udara Inggris, Ganggu Penerbangan Berhari-hari
“Dalam beberapa kasus, dampaknya akan terjadi pada seluruh sekolah,” Menteri Sekolah Nick Gibb mengatakan kepada penyiar Sky News pada Jumat (1/9/2023).
Ia menambahkan, anak-anak masih aman belajar di ruang kelas yang langit-langitnya ditopang oleh balok baja.
Gangguan ini terjadi ketika jutaan siswa bersiap untuk kembali ke sekolah setelah liburan musim panas. Tahun ajaran juga telah terkena dampak pemogokan guru.
“Tidak ada yang lebih penting daripada memastikan anak-anak dan staf aman di sekolah dan perguruan tinggi, itulah sebabnya kami bertindak berdasarkan bukti baru tentang RAAC sekarang, menjelang dimulainya semester,” kata Menteri Pendidikan Gillian Keegan.
“Rencana yang kami tetapkan akan meminimalkan dampak terhadap pembelajaran siswa dan memberikan sekolah pendanaan dan dukungan yang tepat yang mereka perlukan untuk melakukan mitigasi dalam menanganinya,” katanya.
Namun, pejabat pendidikan dan serikat pekerja mengecam kebijakan pemerintah.
“Situasi ini merupakan sebuah skandal,” kata Mike Short, kepala pendidikan di serikat pekerja UNISON.
Baca juga: Kunjungi China, Menlu Inggris Didesak Parlemen Ambil Sikap Keras
“Departemen Pendidikan dan pemerintah telah menyia-nyiakan waktu berbulan-bulan yang berharga untuk menyembunyikan krisis ini padahal mereka seharusnya memperbaiki gedung sekolah yang berbahaya," tambahnya.
Asosiasi Pimpinan Sekolah dan Perguruan Tinggi mencatat bahwa otoritas pendidikan telah menyadari bahaya kegagalan struktural terkait RAAC setidaknya sejak tahun 2018.
Baca juga: Polisi Inggris Batal Selidiki Badan Amal Raja Charles III
“Pemerintah membutuhkan waktu terlalu lama untuk mengambil tindakan terhadap risiko keseriusan ini,” kata direktur kebijakan ASCL Julie McCulloch.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.