Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengkhawatirkan, Narkoba Jenis Baru Banjiri Eropa

Kompas.com - 17/06/2023, 09:27 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber

LISABON, KOMPAS.com - Badan Pemantau Narkoba dan Kecanduan Uni Eropa (EMCDDA) pada Jumat (16/6/2023) mengatakan, obat-obatan terlarang baru yang berbahaya telah membanjiri pasar yang berkembang pesat di Eropa.

Temuan suram itu terungkap dalam laporan tahunan yang dibuat oleh EMCDDA.

EMCDDA juga mengemukakan, para pengguna narkoba di Eropa sekarang terpapar oleh obat-obatan terlarang yang makin beragam dan dengan kemurnian tinggi.

Baca juga: AL Kolombia Cegat Kapal Selam Narkoba Terbesar, Bawa 3 Ton Kokain

Sebab, kata mereka, penyelundupan dan penggunaan narkoba di seluruh kawasan itu kini dengan cepat kembali ke tingkat pra-pandemi Covid-19.

"Ganja tetap menjadi jenis narkoba terlarang yang paling banyak digunakan di Eropa," kata EMCDDA, sebagaimana dikutip dari Associated Press (AP).

Menurut mereka, sekitar 22,6 juta orang Eropa di atas usia 15 tahun telah menggunakan ganja pada tahun lalu.

EMCDDA menyampaikan, penggunaan kokain juga berada pada tingkat mengkhawatirkan.

Pihak berwenang setiap tahunnya berhasil menyita kokain dalam jumlah besar.

Sementara itu, obat-obatan sintetik baru yang pengaruhnya terhadap kesehatan tidak terdokumentasi dengan baik, mengkhawatirkan para pejabat.

Pada tahun 2022, temuan sebanyak 41 jenis narkoba baru dilaporkan untuk pertama kali oleh EMCDDA.

“Obat-obatan terlarang sekarang dapat diakses secara luas dan jenis-jenis baru yang kuat terus bermunculan. Hampir segala sesuatu dengan efek psikoaktif muncul di pasar narkoba,” kata Direktur EMCDDA Alexis Goosdeel.

Baca juga: 300 Orang Ditangkap Terkait Perdagangan Narkoba di Dark Web

Narkoba jenis baru yang populer

Di antara narkoba jenis baru yang populer adalah ketamine dan nitro oksida atau sering disebut gas tawa.

Narkoba-narkoba baru itu sering dilaporkan menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan kandung kemih, kerusakan saraf, dan cedera paru-paru.

Ketersediaan heroin dan opioid sintetik yang tinggi di benua itu sering dikaitkan dengan kematian akibat overdosis di negara-negara Baltik.

Laporan itu mengatakan situasi opioid di Eropa tidak sebanding dengan gambaran dramatis di Amerika Utara, di mana overdosis yang disebabkan oleh fentanil dan opioid lainnya telah memicu krisis narkoba.

Namun, badan tersebut memperingatkan bahwa kelompok obat ini merupakan ancaman bagi masa depan, dengan total 74 opioid sintetik baru yang teridentifikasi di pasaran sejak 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com