BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Xin Hua

Bawa Kemakmuran di Jalur Sutra Kuno, Kerja Sama China dengan Asia Tengah Disambut Baik Banyak Pihak

Kompas.com - 23/05/2023, 08:45 WIB
Agung Dwi E

Editor

KOMPAS.com – Kerja sama yang dilakukan China dengan negara-negara Asia Tengah diharapkan mampu memberikan dampak positif pada kehidupan masyarakat di negara-negara tersebut, utamanya yang berada di sepanjang Jalur Sutra Kuno.

Salah satu dampak positif dari adanya hubungan itu terlihat dari perkembangan kerja sama serta peningkatan clearance bea cukai dan penyederhanaan prosedur perdagangan yang dilakukan di kawasan Horgos, China.

Salah seorang manager perusahaan ekspor di kawasan itu, Che Xueling mengatakan, dirinya gembira terhadap perkembangan kerja sama antara China dan negara-negara Asia Tengah lantaran memiliki pengaruh terhadap bisnisnya.

Horgos adalah sebuah kota perbatasan yang terletak di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut. Kota ini dulunya merupakan pos perdagangan yang ada di sepanjang rute utara Jalur Sutra Kuno.

"Dahulu, kami mengekspor berbagai macam barang melalui jalan tanah. Kini, semua jenis kendaraan buatan China diekspor ke negara-negara Asia Tengah melalui jalan beraspal menuju pelabuhan," ujar Che dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (21/5/2023).

Che menambahkan, pada tiga bulan pertama 2023, perusahaannya telah mengekspor lebih dari 1.000 unit kendaraan komersial senilai 30 juta dollar Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, Pelabuhan Horgos juga telah menangani 1.833 kereta barang yang menghubungkan China dengan negara-negara Eropa dan Asia Tengah pada kuartal pertama 2023.

Berkat itu, Pelabuhan Horgos pun mampu mencatat rekor peningkatan sebesar 8,4 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Angka ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah.

“Pertumbuhan Horgos dan ledakan bisnis perusahaan kami jadi contoh nyata dari semakin dekatnya hubungan antara China dan lima negara Asia Tengah, seperti Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan, yang dilalui Jalur Sutra Kuno,” terang Che.

Untuk diketahui, upaya kerja sama antara China dan kelima negara Asia Tengah itu masuk dalam program Belt and Road Initiative (BRI).

Lewat program tersebut, kini semua pihak dapat saling menguntungkan, belajar, dan tumbuh bersama, terutama dalam membangun jalur perdagangan yang dapat membawa manfaat bagi kawasan dan dunia.

Hidupkan kembali Jalur Sutra

Dalam sejarahnya, Jalur Sutra merupakan koridor vital yang menghubungkan China dengan negara-negara barat sejak sekitar 2.000 tahun silam.

Nama Jalur Sutra sendiri berasal dari maraknya perdagangan sutra di China kala itu yang dilakukan di sepanjang rute perdagangan tersebut.

Pada era modern, Presiden China Xi Jinping memiliki keinginan untuk menghidupkan kembali aktivitas di jalur tersebut.

Oleh karena itu, ia pun mengusulkan agar China dan Asia Tengah mulai bergandengan tangan untuk membangun Sabuk Ekonomi Jalur Sutra dan meningkatkan kerja sama. Hal itu ia sampaikan saat kunjungannya ke Kazakhstan pada 2013.

Foto yang diabadikan pada 1 Mei 2023 ini memperlihatkan pemandangan Pagoda Angsa Liar Raksasa di Xi'an, Provinsi Shaanxi, China barat laut. Dok. Xinhua/Zou Jingyi Foto yang diabadikan pada 1 Mei 2023 ini memperlihatkan pemandangan Pagoda Angsa Liar Raksasa di Xi'an, Provinsi Shaanxi, China barat laut.

Adapun pada kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) China-Asia Tengah di Xi’an, Kamis (18/5/2023), ia menyampaikan bahwa penting bagi China dan negara-negara di Asia Tengah untuk terus mengatur langkah kerja sama melalui program BRI dan mewujudkan inisiatif pembangunan global atau global development initiative (GDI).

Ia juga ingin agar semua pihak dapat sepenuhnya membuka berbagai potensi dalam sejumlah bidang kerja sama tradisional, mulai dari ekonomi, perdagangan, kapasitas industri, energi, hingga transportasi.

“Kita harus memacu penggerak baru untuk pertumbuhan di bidang keuangan, pertanian, pengentasan kemiskinan, pembangunan hijau dan rendah karbon, layanan medis, kesehatan, serta inovasi digital. Maka itu, kita harus bekerja sama agar kolaborasi ini bisa saling menguntungkan dan mampu membawa kemajuan bersama," tutur Xi Jinping.

Pada akhirnya, visi dan panduan strategis dari Xi Jinping itu pun mampu menginspirasi negara-negara di Asia Tengah untuk bekerja sama dan membantu merevitalisasi rute kuno tersebut.

Adapun dalam satu dekade terakhir, China dan lima negara Asia Tengah dapat mempertahankan momentum dan pertumbuhan yang kuat pada sektor perdagangan.

Berdasarkan data terbaru yang rilis pada 2022, perdagangan antara China dan Asia Tengah disebutkan mampu mencapai rekor tertinggi dalam sejarah, yakni sekitar 70,2 miliar dollar AS.

Dalam tiga bulan pertama 2023, perdagangan kedua pihak dikatakan melonjak hingga 22 persen secara yoy.

Adapun pertanian menjadi sektor utama yang menyumbang nilai transaksi yang sangat besar dari kerja sama China dengan negara-negara Asia Tengah.

Saat ini, terdapat berbagai macam produk pertanian Asia Tengah yang ada di pasar China, seperti susu unta dari Kazakhstan, madu dari Kirgizstan, buah-buahan kering dari Tajikistan, kapas dari Turkmenistan, dan buah ceri dari Uzbekistan.

Pada 2022, impor produk pertanian, energi, dan mineral China dari negara-negara tersebut melonjak hingga lebih dari 50 persen.

Selain sektor pertanian, Asia Tengah juga menjadi pemasok energi penting bagi China. Tahun lalu, China menerima 30 persen impor gas alam melalui jalur pipa China-Asia Tengah.

Selain bidang kerja sama tradisional itu, China dan negara-negara Asia Tengah juga bekerja sama untuk mempromosikan pola baru dalam sektor perdagangan dan investasi, yakni dengan memprioritaskan inovasi serta pembangunan hijau.

Salah seorang warga Kazakhstan yang lahir dan besar di Zhanatas, Maksat Abilgaziev (33), menuturkan bahwa kerja sama dengan China memiliki dampak besar bagi dirinya. Maksat sendiri berprofesi sebagai seorang teknisi.

Foto yang diabadikan pada 3 April 2023 ini menunjukkan beberapa generator turbin angin di Pembangkit Listrik Tenaga Angin Zhanatas 100 MW di Zhanatas, Kazakhstan. Dok. Xinhua/Kalizhan Ospanov Foto yang diabadikan pada 3 April 2023 ini menunjukkan beberapa generator turbin angin di Pembangkit Listrik Tenaga Angin Zhanatas 100 MW di Zhanatas, Kazakhstan.

Perlu diketahui, Zhanatas adalah sebuah wilayah kumuh yang ada di bagian selatan Kazakhstan. Kota ini pernah menjadi pusat penambangan fosfat dan produksi pupuk.

Pada 2020, Abilgaziev berhenti dari pekerjaannya di bidang teknik elektronik di sebuah tambang fosfat lokal.

Ia berhenti karena memilih menjadi peserta pelatihan teknik pembangkit listrik tenaga angin di Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) Zhanatas yang dibangun China. PLTA ini adalah salah satu yang terbesar dari jenisnya di Asia Tengah.

"Mitra dari China membawakan peralatan, investasi, teknologi, dan pengalaman ke Kazakhstan. Mereka juga mengembangkan talenta energi bersih di negara kami. Proyek-proyek PLTA telah menciptakan lapangan kerja dan pendapatan pajak bagi Zhanatas, serta menghidupkan kembali kota tersebut. Berkat itu, pendapatan saya kini meningkat lebih dari dua kali lipat dari sebelumnya," tutur Abilgaziev.

Keberadaan teknologi modern itu pun punya peran penting dalam memperkuat hubungan dagang antara China dan Asia Tengah.

Untuk diketahui, perdagangan e-commerce lintas perbatasan antara kedua pihak meningkat sebesar 95 persen secara yoy pada 2022. Dari aktivitas tersebut, terdapat sekitar 300 perusahaan Asia Tengah yang menjual produk berkualitas melalui platform e-commerce milik China.

Peningkatan interkonektivitas

Sebagai kawasan yang memiliki keunggulan geografis, negara-negara Asia Tengah memiliki landasan, kondisi, dan kapabilitas yang tepat untuk menjadi pusat konektivitas penting di Eurasia. Utamanya, memberikan kontribusi sektor perdagangan barang, interaksi peradaban, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia.

Atas peran penting tersebut, tak heran jika negara-negara di kawasan itu diminta meningkatkan akses dan konektivitasnya dengan dunia luar demi mencapai pertumbuhan maksimal.

Menanggapi usulan itu, rute penerbangan penumpang pertama antara Xi’an dan Ashgabat pun dibuka pada Sabtu (13/5/2023).

Analis independen asal Uzbekistan, Gulshada Urazalieva mengatakan, peningkatan interkonektivitas antara Xi'an dan kota-kota di Asia Tengah sangat penting. Hal ini akan mendorong pertukaran ekonomi dan budaya antara China dan kawasan Asia Tengah.

Selain meluncurkan banyak penerbangan langsung agar dapat saling terkoneksi, China dan negara-negara Asia Tengah telah merencanakan dan mengimplementasikan berbagai proyek infrastruktur dalam kerangka kerja BRI.

Pada September 2022, China bersama Kirgizstan dan Uzbekistan telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama di jalur kereta China-Kirgizstan-Uzbekistan bagian Kirgizstan.

Upaya itu diharapkan dapat menghasilkan kemajuan signifikan dalam pembangunan koridor transportasi di benua Eurasia.

Sementara itu, ada juga kerja sama terkait pengadaan kereta kargo China-Eropa melalui Asia Tengah, pembangunan Pusat Kerja Sama Perbatasan Internasional China-Kazakhstan Horgos, dan Pangkalan Logistik Internasional China-Kazakhstan di Pelabuhan Lianyungang, China Timur.

Semua upaya tersebut dinilai berperan penting dalam membantu membuka pintu ke pasar global bagi negara-negara Asia Tengah.

Selain mempromosikan kegiatan komersial di antara enam negara, semua proyek tersebut juga dapat mendekatkan orang-orang yang tinggal di kawasan tersebut agar dapat melakukan pertukaran budaya.

Sebagai informasi, saat ini, terdapat lima institut konfusius yang didirikan di Kazakhstan. Institut ini hadir untuk memberikan pelatihan bahasa Mandarin bagi lebih dari 3.000 orang setiap tahun.

Di sisi lain, ada empat universitas di China yang telah membuka fakultas studi Kazakhstan dan dua universitas telah menambahkan bahasa Kazakhstan sebagai salah satu jurusannya.

Hingga akhir 2021, jumlah kumulatif pelajar internasional yang menempuh studi di negara satu sama lain masing-masing telah mencapai 15.100 orang.

Seorang profesor Tajikistan memperkenalkan perangkat energi listrik ramah lingkungan kepada para murid di Bengkel Kerja Luban di Dushanbe, Tajikistan, pada 12 April 2023. Dok. Xinhua/Kalizhan Ospanov Seorang profesor Tajikistan memperkenalkan perangkat energi listrik ramah lingkungan kepada para murid di Bengkel Kerja Luban di Dushanbe, Tajikistan, pada 12 April 2023.

Contoh positif lain dari adanya pertukaran budaya antara China dan Asia Tengah adalah melalui kehadiran Bengkel Kerja Luban di Dushanbe, Tajikistan. Bengkel ini hadir sebagai program pelatihan kejuruan dari China untuk melatih talenta di Tajikistan.

Bengkel kerja tersebut merupakan yang pertama dari jenisnya di Asia Tengah dan resmi beroperasi pada November 2022.

Wakil Rektor Universitas Teknik Tajik Shahriyor Sadullozoda menjelaskan, saat ini Bengkel Kerja Luban China telah diakui sebagai pendidikan kejuruan internasional di seluruh dunia.

“Kami percaya bahwa Bengkel Kerja Luban dapat membantu Universitas Teknik Tajik dalam melatih talenta di bidang pengukuran, energi ramah lingkungan, dan pemanasan," kata Shahriyor.

Songsong masa depan bersama

Kerja sama antara China dan negara-negara Asia Tengah juga mendapatkan respons positif dari penduduk wilayah Kara-Oi di tepi utara Danau Issyk-Kul, Kirgizstan.

Menurut seorang petani di wilayah tersebut, Evgeny Yakovlev, kerja sama dengan China, terutama terkait rekonstruksi sistem irigasi membuat warga di Kara-Oi dapat memenuhi kebutuhan air hariannya.

Sejak dahulu, irigasi jadi masalah serius yang sulit ditemukan jalan keluarnya. Sistem irigasi lama yang dibangun beberapa dekade silam pun dinilai tidak mampu memenuhi kebutuhan air yang terus meningkat.

"Air tidak cukup. Warga selalu mengantre dan sulit sekali untuk mendapatkan air tepat pada waktunya. Saya harus mengairi ladang setidaknya tiga kali sehari pada musim panas," ujar Evgeny.

Adapun untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Kirgizstan memulai proyek menggunakan dana hibah dari China untuk merekonstruksi sistem irigasi negara tersebut pada 2018.

Foto yang diabadikan pada 24 April 2023 ini menunjukkan saluran yang dibangun kembali di bawah proyek yang dialokasikan dari hibah China untuk merekonstruksi sistem irigasi Kirgizstan di Desa Kara-Oi di wilayah Issyk-Kul, Kirgizstan. Dok. Xinhua/Chingiz Foto yang diabadikan pada 24 April 2023 ini menunjukkan saluran yang dibangun kembali di bawah proyek yang dialokasikan dari hibah China untuk merekonstruksi sistem irigasi Kirgizstan di Desa Kara-Oi di wilayah Issyk-Kul, Kirgizstan.

Hasilnya, Pemerintah Kirgizstan yang bekerja sama dengan China Railway No. 5 Engineering Group Co Ltd membangun sebuah bendungan di Kara-Oi dengan kapasitas 470.000 meter kubik air.

Selain itu, Pemerintah Kirgizstan juga berhasil mengoperasikan sekitar 330 hektare (ha) tanah yang sebelumnya tak dikembangkan dan meningkatkan pasokan air di atas lahan seluas lebih dari 1.000 ha.

"Dulu, kami sangat sulit mendapatkan air. Kini, keadaannya lebih baik. Kami berterima kasih kepada para pihak yang membangunnya," kata, Ketua Asosiasi Pengguna Air Kara-Oi Arstanbek Zhundubaev.

Berkat hasil dari bermacam proyek yang dilakukan antara China dan negara-negara Asia Tengah, hal tersebut dinilai mampu membentuk kolaborasi yang menggerakkan semangat saling mendukung, terutama dalam mengejar kemakmuran dan mencapai masa depan lebih cerah.

“Asia Tengah tidak hanya berdekatan secara geografis dengan China, tetapi juga memiliki hubungan yang sangat erat, mulai dari bidang ekonomi, perdagangan, keuangan, dan kredit,” jelas Ilmuwan Politik dan Profesor Hubungan Internasional Universitas Internasional Ala-Too Kirgizstan Kubanychbek Taabaldiev.

Tak hanya itu, tambah Kubanychbek, Asia Tengah dan semua negara di kawasan yang terletak di sepanjang Jalur Sutra Kuno telah berpartisipasi dan berkontribusi dalam program BRI dengan caranya masing-masing.

Sementara itu, Kubanyachbek menerangkan bahwa semua negara di kawasan Asia Tengah telah mengimplementasikan proyek bilateral dengan China yang mampu menguntungkan semua pihak.

Menurut Direktur Jenderal sekaligus Pemimpin Redaksi Kantor Berita Kazakhstan Today Timur Kuvatov, BRI membuahkan hasil yang sangat bermanfaat sejak pertama kali diusulkan oleh China di Kazakhstan.

Selain itu, ide untuk menghidupkan kembali visi dan semangat yang diwujudkan dalam Jalur Sutra Kuno akan mendorong pembangunan internasional serta hubungan perdagangan dan ekonomi.

“Ide tersebut juga menjaga hubungan damai antarnegara. Kerja sama yang ada pada BRI kini menjadi lebih erat karena memiliki signifikansi sangat besar bagi semua orang yang tinggal di kawasan tersebut dan seluruh dunia,” kata Timur.

Atas semua manfaat yang diberikan itu, tak heran jika Xi Jinping mengimbau agar semua pihak dapat meningkatkan hubungan yang sudah terjalin agar pembangunan, kemakmuran, dan kesejahteraan dapat terus berlanjut.

Dengan begitu, baik China maupun kelima negara di Asia Tengah dapat menyongsong masa depan yang cerah.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com