HIROSHIMA, KOMPAS.com - Para pemimpin G7 pada Sabtu (19/5/2023) memperingatkan China atas kegiatan militerisasi di kawasan Asia-Pasifik.
Tetapi, blok tersebut juga menyatakan keinginan memiliki hubungan yang konstruktif dan stabil dengan Beijing.
Dalam komunike terakhir yang dikeluarkan pada KTT G7 di Hiroshima, negara-negara anggota menyampaikan keprihatinan tentang aktivitas ekonomi dan militer China.
Baca juga: G7 Setujui Sanksi Baru untuk Rusia di KTT Hiroshima, Ini Targetnya
Meski begitu, mereka juga berusaha menjaga pintu tetap terbuka untuk kerja sama dan menghindari ketegangan yang semakin membara antara China dengan kelompok kekuatan utama Barat plus Jepang.
"Kami siap untuk membangun hubungan yang konstruktif dan stabil dengan China, mengakui pentingnya terlibat secara terbuka dan mengungkapkan keprihatinan kami secara langsung ke China," kata G7 dalam sebuah pernyataan.
G7 menyampaikan, pendekatan kebijakan mereka tidak dirancang untuk merugikan China dan pihaknya juga tidak berusaha menggagalkan kemajuan mapun pembangunan ekonomi "Negeri Tirai Bambu".
Namun, G7 berkomitmen akan mengurangi ketergantungan yang berlebihan dalam rantai pasokan penting mereka dari China.
Di samping itu, blok tersebut memperingatkan terhadap militerisasi China di Laut China Selatan dan mengulangi seruan bahwa perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan sangat diperlukan untuk keamanan global.
Baca juga: G7 Temukan Cara Baru Beri Sanksi ke Rusia
G7 juga mendesak China menggunakan pengaruhnya dengan Rusia untuk menghentikan agresi militernya dan segera dengan penuh serta tanpa syarat menarik pasukannya dari Ukraina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.