Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Susi Air yang Disandera: OPM Minta Mediasi PBB

Kompas.com - 10/03/2023, 16:42 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

PAPUA, KOMPAS.com – Pilot Susi Air Philip Mehrtens kembali muncul dalam sebuah video yang disebarkan oleh kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pada Jumat (10/3/2023).

Pilot asal Selandia Baru itu diketahui telah disandera oleh teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua sejak 7 Februari lalu, setelah mendarat di landasan udara di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Dalam video terbaru, Mehrtens membeberkan sejumlah pernyataan terkait permintaan OPM. Salah satunya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diminta untuk ikut mendukung terwujudnya kemerdekaan orang-orang Papua.

Baca juga: Anggota Komisi I DPR Minta Intel Bergerak Bantu Pembebasan Pilot Susi Air yang Disandera KKB

"OPM meminta PBB memediasi antara Papua dan Indonesia bekerja untuk menuju kemerdekaan orang-orang Papua," ungkap dia, sebagaimana diberitakan Kantor berita Reuters.

Reuters melaporkan, sejak OPM menangkap pilot Susi Air, Pemerintah RI telah berusaha menggunakan dialog untuk menjamin pembebasannya dengan mengatakan "operasi penegakan hukum" akan menjadi pilihan terakhir.

Dalam sebuah video, Mehrtens terlihat membacakan pernyataan sambil duduk di hutan terbuka dan dikelilingi oleh sekelompok pria yang beberapa membawa senapan dan busur.

Mengenakan jaket biru, celana krem, dan topi kamuflase, Mehrtens mengatakan, dirinya telah diinstruksikan untuk membaca pernyataan dengan tuntutan baru dari OPM.

"Pilot asing tidak boleh bekerja dan terbang di Papua sampai Papua merdeka," kata Mehrtens.

Penyanderaan terhadap orang asing jarang terjadi di wilayah Papua. Tetapi, konflik telah meningkat sejak 2018.

Baca juga: Pilot Susi Air Kapten Philip Disandera di Papua, Indonesia Koordinasi dengan Selandia Baru

Sejak saat itu, para pemberontak meningkatkan serangan yang lebih mematikan dan lebih sering.

Dalam video lain, Mehrtens menyampaikan rasa cintanya kepada keluarga yang kini terpisah. Dia lalu meminta agar gaji yang diterima diberikan kepada mereka untuk makanan dan tagihan.

"Cobalah untuk tidak mengkhawatirkan saya, saya diperlakukan dengan baik," katanya.

Dia mengaku mendapatkan cukup makanan dan air, pakaian hangat, dan obat-obatan.

"Semoga kita bisa segera bersama," kata.

Dalam video ketiga, seorang separatis meminta negara-negara seperti Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, China, dan Rusia untuk menghentikan kerja sama militer dengan Indonesia.

Baca juga: Genap 30 Hari Penyanderaan Pilot Susi Air oleh KKB, Panglima TNI: Sabar, Ini Bukan Operasi Militer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com