Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Roket Baru AS ke Ukraina Bisa Gandakan Jarak Tembak untuk Gempur Rusia

Kompas.com - 01/02/2023, 20:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Berita bahwa Amerika Serikat dapat segera mengirim roket yang hampir bisa menggandakan jarak tembak pasukan Ukraina memberi Kyiv semangat baru pada hari Rabu (1/2/2023).

Saat ini, pasukan Ukraina didorong mundur oleh serangan musim dingin Rusia yang tanpa henti di timur.

Sementara itu di ibu kota Kyiv, pihak berwenang menggerebek rumah salah satu miliarder terkemuka Ukraina dan mantan menteri dalam negeri.

Baca juga: Ukraina Klaim Akan Dapat 120-140 Tank Berat dari Barat

Ini jadi langkah paling berani sejauh ini dalam kampanye anti-korupsi masa perang yang diluncurkan minggu lalu oleh Presiden Volodymyr Zelensky.

Kembali ke roket, seperti dilansir dari Reuters,
dua pejabat AS mengatakan paket bantuan militer baru senilai 2 miliar dollar AS.

Bantuan yang akan diumumkan segera ini untuk pertama kalinya mencakup Ground Launched Small Diameter Bombs (GLSDB), senjata baru yang dirancang oleh Boeing.

Rudal ini dapat menyerang target lebih dari 150 km (90 mil), yang jadi peningkatan 80 km dari roket yang ditembakkan oleh sistem HIMARS bantuan AS yang dikirim musim panas lalu.

Itu berarti setiap jengkal Ukraina yang diduduki Rusia, selain dari sebagian besar semenanjung Krimea, dapat segera berada dalam jangkauan pasukan Ukraina.

Hal ini memaksa Moskwa untuk memindahkan beberapa tempat penyimpanan amunisi dan bahan bakar kembali ke Rusia sendiri.

Baca juga: PM Israel Netanyahu Akan Pertimbangkan Jadi Mediator Perang Rusia Ukraina jika Diminta

Ajudan Presiden Ukraina Mykhilo Podolyak mengatakan pembicaraan tentang pasokan rudal jarak jauh sedang berlangsung, bersama dengan pembicaraan tentang pesawat serang.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kedatangan senjata jarak jauh AS akan meningkatkan konflik.

Pengumuman AS yang diharapkan datang seminggu setelah negara-negara Barat menjanjikan sejumlah tank tempur utama canggih untuk pertama kalinya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-342 Serangan Rusia ke Ukraina: IOC Putuskan Nasib Atlet Rusia, Ukraina Dituduh Pakai Ranjau Terlarang

Hal ini jadi sebuah terobosan dalam dukungan yang bertujuan memberi Kyiv kemampuan untuk merebut kembali wilayah yang diduduki tahun ini.

Namun kedatangan senjata baru masih beberapa bulan lagi. Sementara itu, Rusia telah mendapatkan momentum di medan perang untuk pertama kalinya sejak pertengahan 2022, dalam pertempuran musim dingin yang brutal yang digambarkan kedua belah pihak sebagai "penggiling daging".

Rusia telah mengumumkan kemajuan di utara dan selatan kota Bakhmut dalam beberapa hari terakhir, target utamanya selama berbulan-bulan.

Baca juga: Boris Johnson Bertemu Partai Republik AS, Bahas Bantuan Ukraina

Kyiv membantah banyak dari klaim tersebut dan Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi situasi yang sebenarnya, tetapi lokasi pertempuran yang dilaporkan menunjukkan kemajuan tambahan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Global
Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com