Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Permakaman di Sydney Menipis, Warga Menentang Pembangunan Baru

Kompas.com - 23/01/2023, 22:45 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

SYDNEY, KOMPAS.com - Kota-kota besar di Australia terus berkembang, namun perdebatan tentang bagaimana mengatasi masalah kurangnya lahan permakaman masih tetap ada.

Permakaman Sydney sudah hampir penuh, tetapi pembangunan lahan yang baru ditentang keras oleh penduduk setempat.

Para ahli mengatakan, "Tidak ada yang menginginkan kuburan di halaman belakang mereka".

Baca juga: Tempat Permakaman Pele Tertinggi di Dunia, Berupa Replika Stadion dengan Rumput Buatan

Sydney belum membangun peemakaman baru dalam setengah abad terakhir meski populasinya sudah bertambah dua kali lipat selama periode itu.

Temuan tahun 2021 mengatakan, kapasitas permakaman Sydney akan penuh pada tahun 2051.

Namun, beberapa kelompok agama dan kebudayaan bisa kehabisan ruang permakaman hanya dalam waktu tiga tahun.

Kazi Ali, yang mengepalai Dewan Pemakaman Muslim, mengatakan bahwa situasi ini sangat memprihatinkan, karena komunitasnya mencari ruang permakaman yang lebih sesuai dengan budaya.

"Ini adalah mimpi buruk. Lahan yang kami miliki saat ini tidak akan bertahan lebih dari tiga sampai empat tahun," kata Kazi.

Setelah kehabisan lahan permakaman, komunitas Muslim di pinggiran barat Sydney ditawari 4.500 petak di permakaman Katolik terdekat, yang kini bahkan sudah penuh.

"Ini adalah situasi yang tidak pernah berakhir karena orang akan meninggal, agama kami tidak mengizinkan kremasi, Yahudi tidak mengizinkan kremasi, sebagian besar umat Katolik tidak mengizinkan kremasi, jadi dalam hal ini, kami butuh lahan permakaman normal," kata Kazi.

Pembangunan lahan kuburan ditolak masyarakat

Rumah Jacqui Kirkby yang berusia 160 tahun di dekat Campbelltown akan berada di tengah permakaman seluas 113 hektare.ABC NEWS/GAVIN COOTE via ABC INDONESIA Rumah Jacqui Kirkby yang berusia 160 tahun di dekat Campbelltown akan berada di tengah permakaman seluas 113 hektare.
Pembangunan permakaman besar baru tengah berlangsung di dekat Campbelltown, yang menurut para pendukung akan membantu mengatasi krisis tersebut.

Tetapi kegiatan ini mendapat penentangan keras dari penduduk setempat.

Jacqui Kirkby adalah pendiri Scenic Hills Association yang beranggotakan warga biasa, petani, dan biarawan Karmelit.

Mereka sudah berjuang memerangi pembangunan lahan kuburan di daerah rumah mereka selama dekade terakhir.

Jacqui mengatakan pembangunan kuburan yang dianggapnya "keterlaluan" tersebut bertentangan dengan keinginan masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com