Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Pemilu Malaysia Belum Jelas, Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Saling Klaim Menang

Kompas.com - 20/11/2022, 12:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Hasil pemilu Malaysia belum jelas, seiring kandidat yang saling mengeklaim suara mayoritas pada Minggu (20/11/2022).

Dikutip dari Reuters, tanpa pemenang yang jelas di pemilu Malaysia 2022, ketidakpastian politik dapat berlanjut di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi dan kenaikan inflasi.

Malaysia dipimpin tiga perdana menteri dalam beberapa tahun belakangan.

Baca juga: Rakyat “Negeri Jiran” Salurkan Hak Pilih Hari Ini dalam Pemilu Malaysia yang Dipercepat

Kantor berita AFP melaporkan, pemimpin oposisi Anwar Ibrahim mengeklaim bahwa koalisinya mengumpulkan cukup kursi untuk membentuk pemerintahan berikutnya, dan berpotensi membuka jalan baginya untuk menjadi perdana menteri.

Namun, mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin--yang memimpin koalisi saingan yaitu Perikatan Nasional--mengaku juga dalam pembicaraan untuk membentuk pemerintahan berikutnya.

Para analis memperingatkan, Malaysia yang merupakan negara multi-ras dan ekonomi terbesar ketiga di Asia Tenggara dapat menghadapi ketidakstabilan politik lebih lanjut jika tidak ada pemenang yang jelas dalam pemilu.

Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim berbicara pada konferensi pers di Hotel Eastin, Petaling Jaya, Selasa sore (16/03/2021).AFP Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim berbicara pada konferensi pers di Hotel Eastin, Petaling Jaya, Selasa sore (16/03/2021).
"Kami sekarang memiliki mayoritas untuk membentuk pemerintahan," kata Anwar Ibrahim kepada wartawan pada konferensi pers pagi hari.

Ketika didesak tentang siapa yang akan bersekutu dengannya, Anwar (75) tidak menyebutkan nama, hanya menyebutkan bahwa komitmen mereka sudah dibuat secara tertulis yang akan diserahkan kepada raja untuk disahkan.

"Mayoritas berarti lebih dari 111," katanya.

Hasil resmi menunjukkan, dari semua 219 kursi parlemen yang diperebutkan, koalisi Pakatan Harapan-nya Anwar Ibrahim memenangi 82, sedangkan Muhyiddin meraih 73.

Adapun koalisi Barisan Nasional yang dulu perkasa--didominasi oleh Partai Organisasi Nasional Melayu (UMNO)-nya mantan PM Najib Razak yang dipenjara--tertinggal jauh di belakang dengan 30 suara.

Baca juga:

Partai-partai regional yang lebih kecil, termasuk di Sarawak dan Sabah di pulau Kalimantan, diperkirakan menjadi penentu.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin AP PHOTO/VINCENT THIAN Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin
"Kami bersedia bekerja sama dengan pihak mana pun," kata Muhyiddin kepada wartawan dalam konferensi pers.

Namun, Anwar mengklaim bahwa tidak mungkin blok Muhyiddin menjadi mayoritas.

Sementara itu, kekalahan telak dialami eks PM Mahathir Mohamad (97) di daerah pemilihannya dalam hasil pemilu Malaysia terbaru.

Baca juga: Berbeda dengan Indonesia, Begini Cara Kerja dan Sistem Pemilu di Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com