Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ibu-Anak Usia 91 dan 65 Tahun Masih Sering Ribut dengan Kekerasan, Petugas Turun Tangan

Kompas.com - 11/11/2022, 15:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Mothership

SINGAPURA, KOMPAS.com – Di Singapura, ada kisah ibu dan anak yang sama-sama sudah menginjak usia lanjut, tetapi masih sering ribut.

Bahkan, sang ibu dilaporkan masih melakukan tindak kekerasan kepada anaknya yang telah berusia 65 tahun.

Si anak itu pun telah diperintahkan oleh Pengadilan Keluarga Singapura untuk pindah dari rumah ibunya yang sudah menginjak usia 93 tahun demi perlindungan dan keselamatannya.

Baca juga: Cerita Pengantin Baru Tersiksa Harus Bayar Utang Resepsi Mewah atas Keinginan Orang Tua

Namun korban, Ny. Lily--bukan nama sebenarnya, telah mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Kekerasan emosional dan fisik

Dilansir dari Mothership, kekerasan fisik terhadap Ny. Lily telah terjadi dari 2016 hingga 2021.

Menurut penilaian tertulis oleh Hakim Distrik Amy Tung, dilaporkan bahwa ibunya, Ny. Kan, sering menampar putrinya, menarik rambutnya, dan memukul korban dengan tongkat setiap pekan.

Tindakan ini telah menyebabkan luka-luka pada tubuh Ny. Lily.

Ny. Kan adalah seorang pensiunan yang pernah bekerja sebagai dosen politeknik dan guru pendampingan.

Pada Januari 2016, Ny. Lily mengajukan personal protection order (PPO) terhadap ibunya.

PPO adalah perintah dari pengadilan yang melarang anggota keluarga yang bersalah melakukan kekerasan keluarga terhadap Anda, anak-anak Anda, atau anggota keluarga lainnya.

Baca juga: Viral, Niat Hati Ingin Kasih Gaji Pertama ke Ibu, Gadis Ini Menangis Salah Transfer

PPO dibuat ketika Pengadilan yakin bahwa kekerasan keluarga telah, atau kemungkinan akan dilakukan, dan bahwa perintah perlindungan diperlukan.

Pada kasus Ny. Lily, pengajuan PPO diakibatkan dari kejadian di mana Ny. Kan menggunakan kemoceng untuk memukul kaki dan tangan putrinya hingga barang tersebut pecah.

Dalam insiden yang sama, Ny. Kan juga menggigit Ny. Lily di lengan kanannya, menjambak rambutnya, menginjak kakinya, dan mengambil sandal kamar untuk memukul kepalanya, menurut pengadilan.

Kekerasan juga meluas ke keadaan emosional dan psikologis My. Lily oleh ibunya.

Misalnya, Ny. Kan menyimpan kunci rumah untuk mengurung putrinya dan membatasi aktivitas sosialnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com