OSLO, KOMPAS.com - Putri Norwegia Martha Louise berhenti melakukan tugas kerajaannya untuk fokus pada bisnis pengobatan alternatif dengan tunangannya, yang menyatakan diri sebagai cenayang.
Tunangannya, Durek Verrett, adalah seorang guru spiritual Hollywood yang mempromosikan praktik medis tak berdasar termasuk menyebut kanker sebagai sebuah pilihan.
Putri Martha Louise melepaskan peran patronasenya saat dia dan Verrett berusaha untuk “membedakan lebih jelas antara kegiatan mereka dan Rumah Tangga Kerajaan Norwegia", kata istana dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir BBC pada Selasa (8/11/2022).
Baca juga: Panglima TNI Andika Perkasa Terima Penghargaan PGAT dari Kerajaan Malaysia
Meski demikian, sesuai keputusan Raja Harald V, sang Putri akan mempertahankan gelarnya. Sementara penghentian tugas resmi adalah untuk "memberi pemisah yang lebih jelas" antara peran pribadi dan kerajaannya.
Dalam pernyataan yang sama, Martha Louise mengatakan dia “sadar akan pentingnya pengetahuan berbasis penelitian”.
Tapi, "saya juga percaya bahwa ada komponen kehidupan yang baik dan kesehatan fisik dan mental yang sehat yang mungkin tidak mudah untuk diringkas dalam laporan penelitian."
Dia menambahkan bahwa penting untuk "membedakan antara saya sebagai pribadi di satu sisi dan sebagai anggota keluarga kerajaan di sisi lain".
Baca juga: Series Kerajaan Inggris The Crown Panen Kritik, Begini Sikap Netflix
Sang Putri (51 tahun), telah menjadi kontroversi di Norwegia selama beberapa dekade karena keterlibatannya dalam pengobatan alternatif. Termasuk memulai sebuah sekolah yang bertujuan untuk membantu orang "berhubungan dengan malaikat mereka."
Dia juga dituduh menggunakan gelar kerajaannya untuk keuntungan kompetitif.
Pada 2002, ia menikah dengan penulis dan artis Norwegia Ari Behn dan pasangan itu memiliki tiga putri. Mereka bercerai pada 2017 dan Behn - yang mengaku mengalami depresi - meninggal karena bunuh diri pada Hari Natal 2019.
Pada Juni, Putri Märtha Louise bertunangan dengan Verrett setelah mengumumkan hubungan mereka dalam unggahan Instagram 2019.
Pasangan ini pun menarik banyak kritik di antara banyak orang di Norwegia.
BBC melaporkan bahwa Verrett secara beragam digambarkan sebagai seorang "penipu" dan ahli teori konspirasi.
Mantan Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg menggambarkan pria itu sebagai "sangat aneh" dan pandangannya "tidak berdasarkan fakta", menambahkan bahwa gagasannya mempromosikan teori konspirasi.
Durek, seorang Afrika-Amerika, menggambarkan dirinya sendiri sebagai "Shaman Generasi ke-6." Dia pernah mengklaim bangkit dari kematian dan meramalkan serangan 9/11 di Amerika Serikat dua tahun sebelum terjadi.
Dia mengatakan terhadapnya adalah karena rasisme dan mengaku tidak pernah mengalami rasisme sebanyak ketika dia datang ke Norwegia.
Dia juga membandingkan dirinya dengan orang-orang seperti Albert Einstein dan Thomas Edison, mengklaim bahwa mereka adalah "jenius" dan "salah dipahami".
Guardian melaporkan sebuah jajak pendapat pada September menemukan 17 persen orang Norwegia sekarang memiliki pendapat yang lebih rendah tentang keluarga kerajaan yang umumnya populer, hampir semuanya menyebut putri dan pasangan cenayangnya sebagai alasannya.
Seorang penulis biografi kerajaan mengatakan kepada media lokal: "Saya pikir ini lebih tentang fenomena okultisme yang diasosiasikan dengannya, daripada sang putri sebagai pribadi."
Baca juga: Ratu Denmark Lucuti Gelar Kerajaan 4 Cucunya agar Hidup Lebih Normal