Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eropa Alami Oktober Terpanas, Suhu Naik 2 Derajat Celsius

Kompas.com - 09/11/2022, 18:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BRUSSELS, KOMPAS.com – Oktober tahun ini di Eropa merupakan Oktober paling panas di Eropa sejak pencatatan suhu dimulai pada 1991.

Laporan tersebut disampaikan Wakil Direktur Layanan Perubahan Iklim (C3S) Uni Eropa Samantha Burgess, sebagaimana dilansir DW.

Pada Oktober tahun ini, suhu naik hampir 2 derajat Celsius di atas rata-rata dibandingkan Oktober lain sejak 1991 hingga 2020.

Baca juga: Bumi Alami Delapan Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah, Separah Apa Dampaknya?

“Konsekuensi parah dari perubahan iklim sangat terlihat hari ini dan kami membutuhkan aksi iklim yang ambisius di COP27 untuk memastikan pengurangan emisi untuk menstabilkan suhu mendekati target Perjanjian Paris 1,5 derajat,” kata Burgess.

C3S Uni Eropa menyebutkan, pada Oktober sejumlah negara di “Benua Biru” seperti Austria, Swiss, dan Perancis mencatatkan rekor suhu harian terpanas.

Sementara itu, Australia, Rusia timur jauh, dan sebagian Antartika barat mengalami suhu yang lebih dingin dari rata-rata pada Oktober.

Baca juga: Jacobabad, Kota Terpanas di Dunia Sekarang Juga Terendam Air Banjir Pakistan

COP27

Kabar mengenai Eropa yang mengalami Otober terpanasnya muncul ketika para pemimpin dunia berkumpul di Mesir untuk konferensi iklim COP27.

Negara-negara di dunia ditekan untuk memangkas emisi gas rumah kaca (GRK) serta bertransisi dari bahan bakar fosil ke energi hijau agar suhu bumi tidak meningkat 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri, sebagaimana diatur dalam Perjanjian Paris.

Bumi telah menghangat lebih dari 1,1 derajat Celsius sejak akhir abad ke-19. Kira-kira, setengah dari peningkatan suhu ini terjadi dalam 30 tahun terakhir.

Baca juga: Bumi Memanas, Ini Lokasi Terpanas di 7 Benua yang Capai Suhu Sekitar 50 Derajat Celsius

Para ilmuwan mengatakan, gelombang panas, mencairnya gletser, kenaikan permukaan laut, dan hujan deras menjadi lebih parah disebabkan perubahan iklim.

Dalam KTT COP27, Sekjen PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa negara di dunia harus tetap berpegang pada target emisi.

Jika tidak, kita semua akan binasa akibat pemanasan gobal.

“Umat manusia punya pilihan: bekerja sama atau binasa,” kata Guterres.

Baca juga: Kebakaran Berkobar di Inggris Saat Suhu Capai Rekor Terpanas, Petugas: Neraka yang Nyata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com