Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Korsel Nyatakan Hari Berkabung Nasional: Ini Benar-benar Mengerikan

Kompas.com - 30/10/2022, 17:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

 

SEOUL, KOMPAS.com – Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol datang langsung ke lokasi tragedi Halloween Itaewon dan mengumumkan masa berkabung nasional pada Minggu (30/10/2022) atas bencana di jantung kota Seoul itu.

"Ini benar-benar mengerikan," kata Yoon, mengatakan "tragedi dan bencana Sabtu (29/10/2022) seharusnya tidak pernah terjadi."

"Sebagai presiden, yang bertanggung jawab atas kehidupan dan keselamatan rakyat, hati saya berat dan saya berjuang untuk mengatasi kesedihan saya," katanya dilansir dari kantor berita Yonhap.

Baca juga: Detik-detik Tragedi Halloween Itaewon Korea: 100.000 Orang Padati Gang Sempit, 149 Tewas, Puluhan Terinjak-injak

Lebih lanjut menurutnya, pemerintah menetapkan Minggu (30/10/2022) hingga hari dimana penyelidikan atas kasus ini dikendalikan sebagai masa berkabung nasional.

Aparat disebut akan menempatkan “prioritas utama dalam urusan administrasi dalam pemulihan dan tindakan tindak lanjut.”

Pada kesempatan yang sama, Yoon menyatakan belasungkawa atas kematian korban dan berharap pemulihan cepat bagi yang terluka.

Pemerintah Korea Selatan akan mendukung persiapan pemakaman dan sepenuhnya memobilisasi layanan medis darurat untuk merawat pasien, termasuk dengan menugaskan pegawai negeri secara individu untuk mereka yang membutuhkan bantuan.

“Yang terpenting adalah mengetahui penyebab kecelakaan dan mencegah terjadinya kecelakaan serupa,” ujarnya sebagaimana dilansir dari The Straits Times.

"Kami akan menyelidiki penyebab kecelakaan secara menyeluruh dan melakukan perbaikan mendasar agar kecelakaan serupa tidak terjadi lagi di masa depan."

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol (tengah) saat mengunjungi lokasi tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, Minggu (30/10/2022). Tragedi Itaewon sedikitnya menewaskan 151 orang karena berdesakan dan terinjak-injak di kerumunan 100.000 orang. Lebar gang dilaporkan hanya empat meter, bahkan mobil sedan pun susah masuk.AP PHOTO/LEE JIN-MAN Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol (tengah) saat mengunjungi lokasi tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, Minggu (30/10/2022). Tragedi Itaewon sedikitnya menewaskan 151 orang karena berdesakan dan terinjak-injak di kerumunan 100.000 orang. Lebar gang dilaporkan hanya empat meter, bahkan mobil sedan pun susah masuk.

Baca juga: Tragedi Itaewon dan Kanjuruhan Termasuk 2 Insiden Massal Terburuk 10 Tahun Terakhir

Update korban

Choi Sung-beom, kepala Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan, mengatakan 153 kematian telah dikonfirmasi, termasuk 22 orang asing.

Dia mengatakan pada briefing di tempat kejadian 82 orang terluka, 19 di antaranya cedera serius.

Para pejabat mengatakan tidak ada tanda-tanda langsung bahwa ada keterlibatan bahan narkotika dalam insiden itu.

Pihak berwenang terkait akan melakukan inspeksi darurat untuk acara Halloween serta festival lokal lainnya dan memastikan mereka dilakukan dengan tertib dan aman, kata Yoon.

Sebuah acara Halloween yang dijadwalkan pada Minggu (30/10/2022) di Hongdae, lingkungan Seoul lain yang populer di kalangan anak muda, telah dibatalkan, menurut pesan teks dari pemerintah setempat.

Itu adalah acara Halloween pertama di Seoul dalam tiga tahun setelah negara itu mencabut pembatasan Covid-19 dan jarak sosial. Banyak pengunjung pesta mengenakan topeng dan kostum Halloween.

Baca juga: Saksi Mata Tragedi Halloween Itaewon: Saya Sudah Tak Bisa Merasakan Denyut Nadi atau Napas Mereka

Beberapa saksi menggambarkan kerumunan menjadi semakin tidak terkendali dan meresahkan saat malam semakin larut. Insiden itu terjadi sekitar pukul 22.20 waktu setempat (20.20 malam di Singapura).

Halaman:

Terkini Lainnya

Punggung Basah, Kepala Pusing: Pelajar Filipina Menderita Akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah, Kepala Pusing: Pelajar Filipina Menderita Akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com