MOSKWA, KOMPAS.com - Wagner, pasukan pribadi Presiden Rusia Vladimir Putin, dituduh merekrut tahanan yang diperkosa dan dilecehkan di penjara Rusia untuk bergabung dengan unit tempur garis depan kelompok tentara bayaran di Ukraina.
Di sana, mereka dipersiapkan untuk dibantai karena hanya mendapat sedikit pelatihan dan peralatan yang buruk.
Dilansir dari The Daily Beast, sistem pidana Rusia memiliki sisa-sisa sistem kasta penjara era Soviet yang memiliki kelas bawah yang dikenal sebagai The Shamed.
Baca juga: Pasukan Rusia Himpun Kekuatan, Persiapan Pertempuran Besar di Kherson
Kasta terendah ini adalah korban pemerkosaan di penjara, tahanan gay, dan orang buangan yang secara teratur dipukuli dan dilecehkan.
Pengamat penjara Rusia memberi tahu The Daily Beast bahwa The Shamed sedang direkrut oleh Wagner sebagai tumbal.
Dalam pesan audio yang diberikan kepada The Daily Beast, seorang narapidana di koloni penjara IK-7 di Novgorod mengatakan teman-temannya yang direkrut "dilempar ke dalam pertempuran" setelah hanya satu minggu pelatihan.
Kelompok itu diserang di dekat Bakhmut minggu lalu. Salah satu temannya, yang terluka parah, menelepon IK-7 dari ranjang rumah sakitnya.
"Dia adalah salah satu dari The Shamed. Wajahnya robek dalam ledakan pesawat tak berawak, kami berbicara melalui panggilan video," jelas tahanan dalam rekaman itu.
“Kebanyakan dari mereka tidak hidup lagi, terbunuh. Meskipun berkasta rendah, dia adalah pria yang baik,” tambahnya.
Baca juga: “Mata-mata Rusia” Ditangkap di Norwegia, Menyamar sebagai Peneliti di Wilayah Sensitif
Para tahanan dari kasta rendah ini menjalani kehidupan seperti mimpi buruk di balik jeruji besi di koloni korektif dan buruh Rusia.
Baik administrator penjara dan narapidana lainnya memperlakukan mereka untuk melakukan pelecehan seksual atau buang air kecil karena mereka tahanan yang lebih lemah.
Mereka juga dipaksa menangani pekerjaan terburuk seperti membersihkan toilet dan diperlakukan seolah-olah mereka hanyalah orang buangan yang menular.
"Tahanan di tentara bayaran Wagner tidak memiliki kesempatan untuk bertahan hidup. The Shamed sekarat seolah-olah mereka didorong melalui penggiling daging," kata Olga Romanova, pendiri kelompok pengamat penjara independen Rusia Behind Bars.
Kejahatan semacam itu disebut telah dilakukan terhadap warga Rusia dengan impunitas di tengah perang delapan bulan yang tengah berkecamuk.
Baca juga: AS: Rusia Memberi Tahu Akan Gelar Latihan Nuklir
Polisi juga telah menangkap ribuan orang yang berani mengadu atau melakukan protes di seluruh Rusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.