Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Disebut Siapkan Pasukan "The Shamed", Berisi Tahanan Kasta Terendah yang Dibully, Ditumbalkan untuk Mati

Kompas.com - 26/10/2022, 19:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Wagner, pasukan pribadi Presiden Rusia Vladimir Putin, dituduh merekrut tahanan yang diperkosa dan dilecehkan di penjara Rusia untuk bergabung dengan unit tempur garis depan kelompok tentara bayaran di Ukraina.

Di sana, mereka dipersiapkan untuk dibantai karena hanya mendapat sedikit pelatihan dan peralatan yang buruk.

Dilansir dari The Daily Beast, sistem pidana Rusia memiliki sisa-sisa sistem kasta penjara era Soviet yang memiliki kelas bawah yang dikenal sebagai The Shamed.

Baca juga: Pasukan Rusia Himpun Kekuatan, Persiapan Pertempuran Besar di Kherson

Kasta terendah ini adalah korban pemerkosaan di penjara, tahanan gay, dan orang buangan yang secara teratur dipukuli dan dilecehkan.

Pengamat penjara Rusia memberi tahu The Daily Beast bahwa The Shamed sedang direkrut oleh Wagner sebagai tumbal.

Dalam pesan audio yang diberikan kepada The Daily Beast, seorang narapidana di koloni penjara IK-7 di Novgorod mengatakan teman-temannya yang direkrut "dilempar ke dalam pertempuran" setelah hanya satu minggu pelatihan.

Kelompok itu diserang di dekat Bakhmut minggu lalu. Salah satu temannya, yang terluka parah, menelepon IK-7 dari ranjang rumah sakitnya.

"Dia adalah salah satu dari The Shamed. Wajahnya robek dalam ledakan pesawat tak berawak, kami berbicara melalui panggilan video," jelas tahanan dalam rekaman itu.

“Kebanyakan dari mereka tidak hidup lagi, terbunuh. Meskipun berkasta rendah, dia adalah pria yang baik,” tambahnya.

Baca juga: “Mata-mata Rusia” Ditangkap di Norwegia, Menyamar sebagai Peneliti di Wilayah Sensitif

Para tahanan dari kasta rendah ini menjalani kehidupan seperti mimpi buruk di balik jeruji besi di koloni korektif dan buruh Rusia.

Baik administrator penjara dan narapidana lainnya memperlakukan mereka untuk melakukan pelecehan seksual atau buang air kecil karena mereka tahanan yang lebih lemah.

Mereka juga dipaksa menangani pekerjaan terburuk seperti membersihkan toilet dan diperlakukan seolah-olah mereka hanyalah orang buangan yang menular.

"Tahanan di tentara bayaran Wagner tidak memiliki kesempatan untuk bertahan hidup. The Shamed sekarat seolah-olah mereka didorong melalui penggiling daging," kata Olga Romanova, pendiri kelompok pengamat penjara independen Rusia Behind Bars.

Kejahatan semacam itu disebut telah dilakukan terhadap warga Rusia dengan impunitas di tengah perang delapan bulan yang tengah berkecamuk.

Baca juga: AS: Rusia Memberi Tahu Akan Gelar Latihan Nuklir

Polisi juga telah menangkap ribuan orang yang berani mengadu atau melakukan protes di seluruh Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com