Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-244 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Bicara dengan Rishi Sunak, PBB Bahas Klaim Bom Kotor Rusia

Kompas.com - 26/10/2022, 06:22 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi “menarwani” perang Rusia-Ukraina hari ke-244 pada Selasa (25/10/2022).

Ini termasuk, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berkomunikasi dengan Rishi Sunak, PM baru Inggris dan menyatakan hubungan kedua negara akan tumbuh.

Selain itu, Dewan Keamanan PBB membahas klaim Rusia terkait penggunaan bom kotor oleh Ukraina.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-243 Serangan Rusia ke Ukraina: Dubes Hamianin Minta Bantuan Indonesia, Peringatan NATO soal Bom Kotor

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-244 yang dapat Anda simak

Zelensky berbicara dengan Sunak, harapkan hubungan dengan Inggris akan tumbuh

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku telah berbicara dengan Perdana Menteri Inggris yang baru Rishi Sunak pada Selasa. 

Dia menyuarakan keyakinan bahwa hubungan antara kedua negara akan tumbuh.

"Saya percaya bahwa kemitraan antara negara-negara kita (Ukraina dan Inggris), serta kepemimpinan Inggris dalam membela demokrasi dan kebebasan, akan terus menguat lebih lanjut," kata Zelensky setelah panggilan telepon, dalam pidato hariannya kepada penduduk Ukraina.

Pemimpin Ukraina itu juga mengundang PM Inggris Rishi Sunak untuk mengunjungi Ukraina.

Kemudian, dalam sebuah posting di Twitter, Zelensky menambahkan, "Dalam percakapan yang sangat baik dengan @RishiSunak kami sepakat untuk menulis babak baru dalam hubungan Ukraina-Inggris, tetapi ceritanya sama -dukungan penuh dalam menghadapi agresi Rusia".

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-242 Serangan Rusia ke Ukraina: Rudal Moskwa Gempur Fasilitas Energi | Pengumuman Evakuasi Kherson

Rishi Sunak meyakinkan Zelensky tentang dukungan teguh Inggris

Dalam pernyataannya sendiri, Downing Street mengatakan Sunak meyakinkan Zelensky tentang "dukungan teguh" Inggris untuk Ukraina.

"Perdana menteri mengatakan dukungan Inggris untuk Ukraina akan sekuat sebelumnya di bawah kepemimpinannya, dan Presiden Zelensky dapat mengandalkan pemerintahnya untuk berdiri dalam solidaritas yang berkelanjutan," kata seorang juru bicara Sunak.

Sunak pada Selasa menjadi perdana menteri ketiga Inggris tahun ini.

Dia bersumpah untuk mengatasi krisis ekonomi yang dipicu oleh "kesalahan" masa jabatan 49 hari Liz Truss.

Biden peringatkan Rusia bahwa setiap serangan nuklir akan menjadi kesalahan yang sangat serius

Presiden AS Joe Biden memperingatkan Rusia pada Selasa, agar tidak menggunakan senjata nuklir dalam perang dengan Ukraina.

Dia mengatakan eskalasi seperti itu akan menjadi kesalahan besar.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-241 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Disebut Akan Ledakkan Bendungan Nova Kakhovka, Menlu AS dan Rusia Kembali Berdiskusi

Ditanya oleh wartawan apakah menurutnya Rusia sedang mempersiapkan serangan "bom kotor" yang kemudian akan disalahkan pada Ukraina. Biden menjawab, "Rusia akan membuat kesalahan yang sangat serius jika menggunakan senjata nuklir taktis".

Rusia telah berulang kali memperingatkan bahwa Ukraina dapat menggunakan apa yang disebut bom kotor di wilayahnya sendiri.

Ini adalah bom konvensional yang dicampur dengan bahan radioaktif, biologis atau kimia yang disebarkan dalam ledakan.

Pentagon mengatakan pada Selasa, bahwa Rusia akan menghadapi akibat karena menggunakan perangkat semacam itu.

"Jika Rusia menggunakan senjata nuklir atau bom kotor, akan ada konsekuensinya," kata juru bicara Pentagon, Pat Ryder kepada wartawan, tanpa memberikan rincian.

AS: Rusia memberitahu tentang latihan nuklir

Amerika Serikat mengatakan pada Selasa, bahwa Rusia telah menginformasikannya tentang agenda latihan nuklir rutin, mengurangi risiko salah perhitungan di tengah meningkatnya kekhawatiran Moskwa akan menggunakan nuklir dalam perang Ukraina.

Baca juga: Rangkuman Kongres Partai Komunis China: Xi Jinping Amankan Masa Jabatan Ketiga, Masalah Taiwan dan Hongkong

Kementerian Luar Negeri AS mengatakan bahwa Rusia mematuhi perjanjian untuk memberi tahu Amerika Serikat tentang uji coba rudal balistik antarbenua dan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam.

"Ini adalah latihan rutin tahunan Rusia," kata juru bicara ementerian Luar Negeri AS Ned Price kepada wartawan.

“Jadi, sementara Rusia terlibat dalam agresi tanpa alasan dan retorika nuklir yang sembrono, langkah-langkah pemberitahuan ini memastikan kami tidak terkejut dan mengurangi risiko salah persepsi,” kata Price.

Kepala pertahanan AS dan Rusia telah berbicara dua kali dalam seminggu terakhir dalam kontak yang jarang terjadi di tengah meningkatnya ketegangan sejak invasi Moskwa ke Ukraina pada 24 Februari.

Amerika Serikat, Perancis dan Inggris mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengangkat prospek Ukraina akan meledakkan "bom kotor" dengan bahan nuklir.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-240 Serangan Rusia ke Ukraina, Pengerahan 70.000 Tentara Belarusia, Ancaman ke Bendungan di Kherson

Hal ini meningkatkan kekhawatiran Barat bahwa Rusia mungkin sedang mempersiapkan operasi "bendera palsu".

"Kami khawatir karena Rusia memiliki pola menuduh orang lain atas apa yang pada akhirnya direncanakan sendiri," kata Price.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com