Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanada Terapkan Larangan Masuk untuk Para Pemimpin Garda Revolusi Iran

Kompas.com - 08/10/2022, 09:18 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

TEHERAN, KOMPAS.com - Kanada pada Jumat (7/10/2022) mengatakan akan melarang pimpinan tertinggi Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) Iran memasuki negara itu dan menjanjikan sanksi yang lebih bertarget atas perlakuan terhadap perempuan di Iran dan jatuhnya pesawat sipil pada 2020.

Iran menghadapi kecaman internasional yang meningkat dan protes nasional menyusul kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun setelah ditahan polisi moral negara itu.

Namun, laporan koroner Iran pada Jumat (7/10/2022) membantah perempuan itu meninggal karena pukulan di kepala dan anggota badan saat dalam tahanan.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-226 Serangan Rusia ke Ukraina, Warga yang Takut Wajib Militer Lari ke Alaska, Penggunaan Drone Iran

Ottawa sementara itu juga masih menekan Iran atas pesawat Ukraina International Airlines yang ditembak jatuh pada Januari 2020. Sebanyak 138 dari 176 orang yang tewas dalam penerbangan itu memiliki hubungan dengan Kanada.

Kanada berencana untuk memperluas tindakan sanksi yang ditargetkan dan mendirikan biro sanksi, menurut pengumuman Perdana Menteri Justin Trudeau dan wakilnya Chrystia Freeland pada konferensi pers Jumat (7/10/2022).

IRGC, faksi kuat yang mengendalikan kerajaan bisnis serta pasukan elit bersenjata dan intelijen di Iran, telah dituduh oleh negara-negara Barat melakukan kampanye teroris global. Iran membatah hal itu.

"IRGC adalah organisasi teroris," kata Freeland, meskipun pemerintah tidak mencantumkannya secara resmi.

Kelompok itu akan diklasifikasikan di bawah Undang-Undang Perlindungan Imigrasi dan Pengungsi, sebuah tindakan yang digunakan oleh Kanada terhadap rezim yang dituduh melakukan kejahatan perang paling serius.

Baca juga: UPDATE Demo Kematian Mahsa Amini: 5 Fakta Terbaru dari Kedubes Iran di Indonesia

Langkah terbaru ini juga termasuk melarang 50 persen kepemimpinan teratas IRGC, lebih dari 10.000 perwira dan anggota senior, untuk memasuki Kanada.

"Ini adalah tindakan terkuat yang harus kita lakukan setelah negara bagian dan entitas negara," kata Trudeau sebagaimana dilansir Reuters.

Pemerintahan Trudeau telah diserang oleh oposisi Konservatif karena tindakan lebih jauh.

"1.000 hari yang lalu, teroris IRGC menembak jatuh sebuah penerbangan komersial yang menewaskan lebih dari 50 warga Kanada," kata pemimpin Konservatif Baru, Pierre Poilievre, Selasa.

"Trudeau yang liberal masih tidak akan secara resmi mencantumkan IRGC sebagai kelompok teroris."

Mencantumkan IRGC sebagai organisasi teroris akan menjadi tindakan hukum pidana domestik, mempertaruhkan konsekuensi yang tidak diinginkan dan tidak praktis, kata sumber pemerintah kepada Reuters.

Baca juga: Ayatollah Khamenei: Negara Barat Rancang Kerusuhan Iran dengan Orang Bayaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com