Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Argentina Kaitkan 4 Kematian Misterius dengan Penyakit Legionnaires, Apa Itu?

Kompas.com - 04/09/2022, 08:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Argentina Carla Vizzotti mengatakan pada Sabtu (3/9/2022) bahwa empat orang di sebuah klinik di Provinsi Tucuman telah meninggal karena penyakit Legionnaires.

Penyakit Legionnaires adalah infeksi bakteri pada paru-paru yang relatif jarang terjadi.

Carla Vizzotti mengatakan kepada wartawan bahwa Legionnaires telah diidentifikasi sebagai penyebab utama double pneumonia pada keempatnya, yang menderita demam tinggi, nyeri tubuh, dan kesulitan bernapas.

Baca juga: 3 Orang Meninggal karena Pneumonia Misterius di Argentina, Ini Gejalanya

Semua kematian terjadi di sebuah klinik di kota San Miguel de Tucuman. Kematian pertama yang sebelumnya dilaporkan akibat pneumonia misterius tersebut ditemukan pada Senin (29/8/2022).

Kematian terbaru ditemukan pada Sabtu (3/9/2022) pagi.

Pasien adalah seorang pria berusia 48 tahun dengan masalah kesehatan yang mendasarinya.

Seorang wanita berusia 70 tahun yang telah menjalani operasi di klinik juga menjadi korban.

Tujuh kasus bergejala lainnya telah diidentifikasi, semuanya dari tempat yang sama dan hampir semuanya melibatkan tenaga kerja di klinik.

"Dari tujuh itu empat masih dirawat di rumah sakit, tiga di antaranya di bawah bantuan pernapasan, dan tiga berada di bawah pengawasan rumah, dengan gejala klinis yang tidak terlalu kompleks," kata Menteri Kesehatan Provinsi Tucuman Luis Medina Ruiz pada Sabtu, dikutip dari Kantor berita AFP.

Penyakit Legionnaires diidentifikasi pertama kali muncul pada pertemuan kelompok veteran American Legion tahun 1976 di kota Philadelphia, AS.

Baca juga: Penyebab Hepatitis Akut Misterius pada Anak Mulai Terkuak, Ada 2 Virus

Penyakit Legionnaires telah dikaitkan dengan air yang terkontaminasi atau sistem pendingin udara yang tidak bersih.

Ketika wabah di Tucuman pertama kali terdeteksi, para dokter menguji para penderita Covid-19, flu, dan hantavirus, tetapi tak mendapati itu semuanya.

Sampel kemudian dikirim ke Institut Malbran yang bergengsi di Buenos Aires. Tes di sana merujuk ke Legionnaires.

Pada Rabu (31/8/2022), Medina Ruiz mengatakan bahwa "penyebab beracun dan lingkungan" tidak dapat dikesampingkan.

Dia mencatat bahwa sistem kontrol iklim klinik sedang diperiksa.

Vizzotti mengatakan pihak berwenang bekerja untuk memastikan klinik itu aman bagi pasien dan staf.

Presiden perguruan tinggi kedokteran provinsi Tucuman, Hector Sale pada awal pekan ini menggambarkan infeksi bakteri sebagai "agresif."

Tetapi dia menambahkan bahwa itu biasanya tidak menular dari orang ke orang, dan tidak ada kontak dekat dari 11 orang yang terinfeksi yang menunjukkan gejala.

Baca juga: WHO Laporkan 920 Kemungkinan Kasus Hepatitis Akut Misterius, Tersebar di 33 Negara

Ivan Khabibu Rochman Seorang pria mencoba menembak Wakil Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner pada Kamis (1/9/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Slovenia Resmi Jadi Negara Eropa Terbaru yang Akui Negara Palestina

Slovenia Resmi Jadi Negara Eropa Terbaru yang Akui Negara Palestina

Global
[POPULER GLOBAL] Nenek Hidup Lagi | Penyebab Makin Banyak Sandera Israel Tewas

[POPULER GLOBAL] Nenek Hidup Lagi | Penyebab Makin Banyak Sandera Israel Tewas

Global
Ayah Ini Hukum Balitanya Makan Cabai, Tak Disangka Bikin Tersedak dan Tewas, Berujung Depresi

Ayah Ini Hukum Balitanya Makan Cabai, Tak Disangka Bikin Tersedak dan Tewas, Berujung Depresi

Global
Diminta Tolong Mencarikan Pacar, Begini Balasan Jenaka Polisi India

Diminta Tolong Mencarikan Pacar, Begini Balasan Jenaka Polisi India

Global
Qatar: Posisi Israel Tak Jelas soal Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden

Qatar: Posisi Israel Tak Jelas soal Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden

Global
Wahana Chang'e-6 Milik China Lepas Landas dari Sisi Jauh Bulan, Apa yang Dibawa?

Wahana Chang'e-6 Milik China Lepas Landas dari Sisi Jauh Bulan, Apa yang Dibawa?

Global
Monyet-monyet Mati Tenggelam di Sumur akibat Gelombang Panas India

Monyet-monyet Mati Tenggelam di Sumur akibat Gelombang Panas India

Global
   Korea Selatan Resmi Setop Sepenuhnya Perjanjian Militer dengan Korea Utara Buntut Teror Balon Sampah

Korea Selatan Resmi Setop Sepenuhnya Perjanjian Militer dengan Korea Utara Buntut Teror Balon Sampah

Global
Gedung Putih: Semua Keputusan Proposal Damai Gaza Bergantung Respons Hamas

Gedung Putih: Semua Keputusan Proposal Damai Gaza Bergantung Respons Hamas

Global
Nasib Para Aktivis Pro-Demokrasi Tragedi Khartoum Selama Perang Sudan

Nasib Para Aktivis Pro-Demokrasi Tragedi Khartoum Selama Perang Sudan

Internasional
Kisah Jurnalis Selundupkan Foto dan Video Ikonik 'Manusia Tank' di Peristiwa Tiananmen

Kisah Jurnalis Selundupkan Foto dan Video Ikonik "Manusia Tank" di Peristiwa Tiananmen

Internasional
Gunung Kanlaon Meletus, Filipina Evakuasi 2.800 Penduduk, Penerbangan Dibatalkan

Gunung Kanlaon Meletus, Filipina Evakuasi 2.800 Penduduk, Penerbangan Dibatalkan

Global
Microsoft Sebut Rusia Manfaafkan Deepfake Tom Cruise Ganggu Olimpiade Paris

Microsoft Sebut Rusia Manfaafkan Deepfake Tom Cruise Ganggu Olimpiade Paris

Global
AS Ingin PBB Adopsi Usulan Biden Terkait Gencatan Senjata Gaza

AS Ingin PBB Adopsi Usulan Biden Terkait Gencatan Senjata Gaza

Global
Gunung Kilauea di Hawaii, Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia, Meletus

Gunung Kilauea di Hawaii, Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia, Meletus

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com