Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang 38 Tahun, Mayat Tentara India Ditemukan di Medan Perang Tertinggi Dunia

Kompas.com - 20/08/2022, 18:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NEW DELHI, KOMPAS.com - Mayat tentara India bernama Chander Shekhar yang hilang 38 tahun lalu di gletser perbatasan yang disengketakan dengan Pakistan telah ditemukan.

Unit Angkatan Darat India pada Rabu (17/8/2022) pagi di Twitter mengunggah gambar peti mati Chander Shekhar yang dibungkus bendera India, dua hari setelah negara itu merayakan hari ulang tahun ke-75 kemerdekaan.

Angkatan Darat India mengatakan, Shekhar dulu ditugaskan untuk Operasi Meghdoot pada 1984 ketika India dan Pakistan berperang dalam pertempuran singkat untuk berebut kendali Gletser Siachen, yang terkenal sebagai medan perang tertinggi di dunia.

Baca juga: Cerita Pasha Jadi Buronan Paling Dicari di India, Diduga Terlibat Pembunuhan 30 Tahun Lalu...

Pada ketinggian lebih dari 18.000 kaki (5.486 meter) dengan suhu yang bisa turun hingga -50 derajat Celsius, Siachen adalah salah satu penugasan militer terberat di dunia.

Dikutip dari kantor berita AFP, Siachen yang terletak di wilayah Himalaya Ladakh sudah lama diperebutkan antara India dan Pakistan, dua negara bertetangga yang bersenjata nuklir.

Media lokal melaporkan bahwa Shekhar termasuk bagian dari kelompok beranggotakan 20 orang yang terjebak dalam badai es saat patroli.

Sebanyak 15 mayat ditemukan pada saat itu tetapi lima lainnya tidak dapat ditemukan dan salah satunya adalah Shekhar.

Baca juga:

Ritual terakhirnya sekarang akan dilakukan dengan penghormatan militer penuh di negara bagian Uttarakhand, lokasi keluarganya tinggal.

Putrinya, yang berusia empat tahun ketika dia hilang, mengatakan bahwa pihak keluarga sekarang sudah lega.

"Dia sudah lama pergi... Papa sekarang datang tapi saya berharap dia masih hidup," tulis surat kabar Hindustan Times mengutip ucapannya.

Puluhan tahun setelah pertempuran pertama untuk Siachen, baik India maupun Pakistan terus menempatkan pasukan militer di daerah yang sangat terpencil itu.

Baca juga: Lembah Galwan, Kawasan Tinggi dan Sangat Dingin, Mengapa Diperebutkan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com