Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FBI Sita Dokumen Bertanda "Top Secret" di Rumah Donald Trump

Kompas.com - 13/08/2022, 09:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PALM BEACH, KOMPAS.com - FBI menyita dokumen bertanda top secret atau sangat rahasia saat menggeledah rumah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Mar-a-Lago, Florida.

Penyitaan tersebut dicantumkan dalam dokumen yang dipublikasikan pada Jumat (12/8/2022) di penyelidikan yang mencakup kemungkinan pelanggaran Undang-Undang Spionase AS.

Di surat perintah penggeledahan dan materi terkait yang dibuka oleh hakim Florida, menunjukkan agen FBI menyita sejumlah besar barang dari penggerebekan rumah Trump.

Baca juga: FBI Cari Dokumen Nuklir di Properti Trump

Surat perintah yang secara pribadi disetujui oleh Jaksa Agung Merrick Garland itu memberi wewenang kepada FBI untuk menggeledah "kantor 45", istilah yang merujuk kepada kantor pribadi presiden ke-45 AS Donald Trump di kediamannya di Mar-a-Lago.

Perintah tersebut mengarahkan FBI menyita dokumen dan catatan yang dimiliki secara ilegal sehingga melanggar tiga undang-undang pidana, termasuk satu yang termasuk dalam Undang-undang Spionase.

Trump, yang sedang merencanakan maju lagi ke pilpres AS 2024, dengan keras mengecam penggerebekan FBI di rumahnya di Florida dan mengeklaim bahwa semua materi yang disita selama penggeledahan sudah tidak berkategori rahasia lagi.

"Mereka tidak perlu 'merebut' apa pun," katanya di media sosial Truth Social buatannya. "Mereka bisa memilikinya kapan saja mereka mau tanpa bermain politik dan membobol Mar-a-Lago," lanjutnya dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga:

Mantan Presiden Donald Trump melambai saat meninggalkan Trump Tower, Rabu, 10 Agustus 2022, di New York, dalam perjalanan ke kantor jaksa agung New York untuk deposisi dalam penyelidikan sipil. AP PHOTO/JULIA NIKHINSON Mantan Presiden Donald Trump melambai saat meninggalkan Trump Tower, Rabu, 10 Agustus 2022, di New York, dalam perjalanan ke kantor jaksa agung New York untuk deposisi dalam penyelidikan sipil.
Para pakar hukum memperingatkan, meski surat perintah itu mengutip Undang-undang Spionase, belum diketahui potensi tuduhannya dan Trump belum tentu dicurigai melakukan spionase.

"Undang-undang Spionase mencakup banyak kejahatan yang tidak ada hubungannya dengan 'mata-mata'," kata Bradley Moss, pengacara keamanan nasional, di Twitter.

"Ini tentang penyimpanan informasi yang melanggar hukum yang berkaitan dengan pertahanan nasional."

Orin Kerr, profesor hukum di University of California, Berkeley, setuju dengan mengatakan, "Undang-undang Spionase adalah undang-undang yang cukup luas tentang penyelewengan dokumen rahasia, bukan hanya spionase."

Beberapa dokumen yang disita FBI dari rumah Trump bertanda Top Secret, Secret, dan Confidential. Semuanya berarti dokumen rahasia.

Beberapa dokumen bahkan bertanda SCI (Sensitive Compartmented Information) yang berarti hanya boleh dilihat di fasilitas pemerintah yang aman.

Agen FBI juga menyita map foto, catatan tulisan tangan, informasi tentang Presiden Perancis, dan pemberian grasi yang diberikan oleh Trump kepada Roger Stone yaitu sekutu mantan presiden tersebut.

Trump juga diselidiki terkait praktik bisnisnya, diawasi secara hukum atas upayanya membatalkan hasil pilpres AS pada November 2020, dan penyerbuan 6 Januari 2021 di Gedung Capitol oleh para pendukungnya.

Baca juga: FBI Temukan Surat Kim Jong Un Saat Geledah Rumah Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com