Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Jokowi Mendamaikan Rusia-Ukraina, Ini Celah dan Tantangannya

Kompas.com - 30/06/2022, 11:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengunjungi Ukraina dan Rusia untuk bertemu dengan para pemimpin kedua negara yang bertikai setelah menghadiri Kelompok Tujuh dalam KTT di Jerman.

Dilansir AP, Jokowi telah berusaha untuk mempertahankan posisi netral sejak awal perang.

Dia berharap upayanya akan mengarah pada gencatan senjata dan akhirnya pembicaraan langsung antara kedua pemimpin.

Baca juga: Mengapa Jokowi dan Pemimpin Negara Naik Kereta ke Ukraina?

Jokowi mengatakan dia ingin mendorong Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk memulai dialog tentang mengakhiri perang, yang telah menyebabkan kekurangan pangan global dan lonjakan harga komoditas.

Lalu, mengapa Putin dan Zelensky mungkin mendengarkan Jokowi?

Sebagai tuan rumah G20 tahun ini, Indonesia telah berusaha untuk tetap netral dalam menghadapi invasi Rusia ke Ukraina dan telah menjaga komentarnya.

Jokowi mengatakan dia menawarkan dukungan Indonesia dalam upaya perdamaian untuk Putin dan Zelensky, sebuah langkah yang dilihat sebagai upaya untuk menyatukan forum G20 yang terpecah oleh konflik yang sedang berlangsung.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-126 Serangan Rusia ke Ukraina, Jokowi Kunjungi Kyiv Bertemu Zelensky, Wali Kota Kherson Diculik

Amerika Serikat dan sekutunya di Kelompok Tujuh negara industri terkemuka, bagian dari G20, telah berusaha untuk menghukum Putin dengan berbagai cara, termasuk dengan mengancam akan memboikot KTT G20 yang akan diadakan tahun ini di Bali kecuali jika Putin dikeluarkan dari forum.

Jokowi telah mengundang Zelensky ke KTT bersama dengan Putin dengan harapan itu akan menenangkan para pendukung Ukraina dan Rusia dan membatasi gangguan apa pun dari item agenda forum lainnya. Ukraina bukan memang bukan anggota forum, melainkan hanya Rusia.

Lalu, adakah kesempatan bagi Jokowi untuk menyukseskan jalan damai?

Jokowi akan menjadi pemimpin Asia pertama yang mengunjungi negara-negara yang bertikai.

Upayanya datang beberapa minggu setelah Rusia mengatakan sedang mempertimbangkan proposal Italia untuk mengakhiri konflik di Ukraina.

Pembicaraan antara Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri permusuhan pada dasarnya terhenti.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] PM Italia: Jokowi Bilang Putin Tak Akan Hadiri KTT G20 | Yang Akan Dibahas Putin dan Jokowi

Para menteri luar negeri Ukraina dan Rusia bertemu untuk pembicaraan yang tidak meyakinkan di Turki pada bulan Maret, diikuti oleh pertemuan para delegasi di Istanbul, yang juga gagal membawa hasil nyata.

Gilang Kembara, peneliti politik internasional di Center for Strategic and International Studies, sebuah think tank Indonesia, pesimis Putin akan mendengarkan Jokowi untuk menemukan solusi damai atas konflik Rusia-Ukraina.

“Peluang untuk itu sangat tipis,” kata Kembara,

Baca juga: Kunjungi Reruntuhan Apartemen di Kota Irpin Ukraina, Jokowi Ungkap Kesedihan

“Indonesia tidak memiliki pengalaman hebat sebagai perantara perdamaian di luar kawasan Asia Tenggara," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com