Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Upaya Jokowi Mendamaikan Rusia-Ukraina, Ini Celah dan Tantangannya

Dilansir AP, Jokowi telah berusaha untuk mempertahankan posisi netral sejak awal perang.

Dia berharap upayanya akan mengarah pada gencatan senjata dan akhirnya pembicaraan langsung antara kedua pemimpin.

Jokowi mengatakan dia ingin mendorong Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk memulai dialog tentang mengakhiri perang, yang telah menyebabkan kekurangan pangan global dan lonjakan harga komoditas.

Lalu, mengapa Putin dan Zelensky mungkin mendengarkan Jokowi?

Sebagai tuan rumah G20 tahun ini, Indonesia telah berusaha untuk tetap netral dalam menghadapi invasi Rusia ke Ukraina dan telah menjaga komentarnya.

Jokowi mengatakan dia menawarkan dukungan Indonesia dalam upaya perdamaian untuk Putin dan Zelensky, sebuah langkah yang dilihat sebagai upaya untuk menyatukan forum G20 yang terpecah oleh konflik yang sedang berlangsung.

Amerika Serikat dan sekutunya di Kelompok Tujuh negara industri terkemuka, bagian dari G20, telah berusaha untuk menghukum Putin dengan berbagai cara, termasuk dengan mengancam akan memboikot KTT G20 yang akan diadakan tahun ini di Bali kecuali jika Putin dikeluarkan dari forum.

Jokowi telah mengundang Zelensky ke KTT bersama dengan Putin dengan harapan itu akan menenangkan para pendukung Ukraina dan Rusia dan membatasi gangguan apa pun dari item agenda forum lainnya. Ukraina bukan memang bukan anggota forum, melainkan hanya Rusia.

Lalu, adakah kesempatan bagi Jokowi untuk menyukseskan jalan damai?

Jokowi akan menjadi pemimpin Asia pertama yang mengunjungi negara-negara yang bertikai.

Upayanya datang beberapa minggu setelah Rusia mengatakan sedang mempertimbangkan proposal Italia untuk mengakhiri konflik di Ukraina.

Pembicaraan antara Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri permusuhan pada dasarnya terhenti.

Para menteri luar negeri Ukraina dan Rusia bertemu untuk pembicaraan yang tidak meyakinkan di Turki pada bulan Maret, diikuti oleh pertemuan para delegasi di Istanbul, yang juga gagal membawa hasil nyata.

Gilang Kembara, peneliti politik internasional di Center for Strategic and International Studies, sebuah think tank Indonesia, pesimis Putin akan mendengarkan Jokowi untuk menemukan solusi damai atas konflik Rusia-Ukraina.

“Peluang untuk itu sangat tipis,” kata Kembara,

“Indonesia tidak memiliki pengalaman hebat sebagai perantara perdamaian di luar kawasan Asia Tenggara," tambahnya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/06/30/111500570/upaya-jokowi-mendamaikan-rusia-ukraina-ini-celah-dan-tantangannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke