WASHINGTON DC, KOMPAS.com - John Hinckley yang menembak dan melukai mantan presiden Amerika Serikat Ronald Reagan serta tiga orang lainnya dalam upaya pembunuhan pada 1981, dibebaskan tanpa syarat pada Rabu (15/6/2022).
Pembebasannya sesuai dengan perintah hakim federal AS. John Hinckley sebelumnya telah menerima pembebasan bersyarat penuh waktu pada 2016 usai 30 tahun berada di rumah sakit jiwa Washington. Ia kemudian harus tinggal bersama ibunya di Virginia sampai kematian sang ibunda tahun lalu.
Dalam persidangan tahun 1982, juri memutuskan John Hinckley tidak bersalah dengan alasan kegilaan. Namun, Kongres dan beberapa negara bagian kemudian meloloskan undang-undang yang membatasi penggunaan alasan kegilaan sebagai pembelaan.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Upaya Pembunuhan Presiden AS Ronald Reagan
"Setelah 41 tahun 2 bulan dan 15 hari, AKHIRNYA BEBAS!!!" tulis John Hinckley (67) di akun Twitter-nya pada Rabu (15/6/2022), dikutip dari Reuters.
After 41 years 2 months and 15 days, FREEDOM AT LAST!!!
— John Hinckley (@JohnHinckley20) June 15, 2022
Pada September 2021, Hakim Distrik AS Paul Friedman memutuskan bahwa John Hinckley stabil secara mental, mematuhi persyaratan pembebasan bersyaratnya yang membatasi perjalanan dan penggunaan internetnya, dan ia harus diberikan pembebasan tanpa syarat.
Para dokter yang memeriksa John Hinckley berkata kepada pengadilan, risiko dia melakukan kekerasan sangat kecil dan jaksa federal setuju.
Akan tetapi, putri Ronald Reagan yaitu Patti Davis menentang pembebasan John Hinckley karena menurutnya dia adalah narsisis yang diyakini tidak menyesal.
Baca juga:
Peluru pertama dari enam yang ditembakkan John Hinckley mengenai kepala Brady dan menghancurkan rongga otaknya.
Serangan itu memicu upaya untuk memperketat undang-undang senjata. Jim Brady dan istrinya, Sarah Brady, membentuk Kampanye Brady untuk Mencegah Kekerasan Senjata.
Tak lama setelah kematian Jim Brady pada 2014, pemeriksa medis memutuskan kematiannya sebagai pembunuhan dari penembakan yang terjadi lebih dari 20 tahun lalu.
John Hinckley menulis lagu dan merilis rekamannya secara online, tetapi konser debutnya di Market Hotel di New York City bulan ini dibatalkan pada Rabu (15/6/2022) setelah venue menerima serangkaian ancaman kekerasan.
Baca juga: Kolombia Tawarkan Hadiah Uang bagi Penemu Penembak Helikopter Kepresidenan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.