KOMPAS.com - Cerita di balik skandal perdagangan anak berkedok adopsi dari Indonesia ke Belanda menempati urutan teratas dalam daftar artikel populer global kali ini.
Di bawahnya ada berita tentang India menghancurkan rumah tokoh Muslim terkait protes ujaran tentang Nabi Muhammad, dan yang harus dilakukan Indonesia jika terjadi resesi global.
Selain itu, ada rangkuman hari ke-109 perang Rusia Ukraina yang diwarnai pertempuran sengit di Severodonetsk.
Baca juga: Durasi Perang Rusia Vs Ukraina Masih Panjang
Rangkuman artikel populer global sepanjang Senin (13/6/2022) hingga Selasa (14/6/2022) pagi dapat Anda baca selengkapnya di bawah ini.
Sebagian besar warga Indonesia akan mengira mereka yang diadopsi oleh warga asing dan tinggal ke luar negeri adalah orang-orang yang beruntung dan sudah pasti hidup bahagia. Namun nyatanya, tak demikian adanya.
Itu yang dialami sebagian dari 3.000 anak Indonesia yang diadopsi ke Belanda, dengan dokumen palsu, selama satu dekade hingga 1983. Pencarian jati diri menjadi pergulatan batin tersendiri bagi mereka, sepanjang hidup.
Jurnalis BBC Indonesia Ayomi Amindoni mengawali penelusuran tentang skandal adopsi di masa lalu ini dengan rasa takjub: Bagaimana rasanya menjadi manusia dengan identitas yang tak menentu dan asal-usul yang buram?
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Rusia Hancurkan Depot Persenjataan Ukraina yang Tampung Senjata Kiriman AS dan Eropa
Aparat keamanan di India menghancurkan rumah sejumlah tokoh Islam yang dituduh terlibat dalam kerusuhan, yang dipicu oleh ujaran menghina Nabi Muhammad.
Para pemuka komunitas Muslim di Negara Bagian Uttar Pradesh diperintahkan untuk mengosongkan rumah sebelum tempat tinggal mereka dihancurkan.
Hingga kini, setidaknya pihak berwenang telah menahan 300 orang yang dituding terlibat dalam kericuhan selama demonstrasi di Uttar Pradesh, pada Jumat (10/6/2022).
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Bobol Properti Milik Presiden Afrika Selatan, Pencuri Malah Temukan Rp 60 Miliar Diduga Uang Korupsi
Kondisi perekonomian global belum sepenuhnya bisa bernapas lega akibat pandemi Covid-19, tapi Bank Dunia memperingatkan bahwa perang, kebijakan lockdown di China, gangguan rantai pasokan, dan stagflasi telah memukul pertumbuhan ekonomi.
"Bagi banyak negara, resesi akan sulit dihindari," kata Presiden Bank Dunia, David Malpass pada Selasa (7/6/2022), dikutip dari laman internet Bank Dunia.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Rusia Tanggapi Gagasan Pengiriman Senjata Nuklir ke Ukraina
Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-109 pada Minggu (12/6/2022) sejak dimulai pada 24 Februari.
Berikut kami rangkumkan serangan Rusia ke Ukraina hari ke-109, sebagaimana dilansir Reuters.
Pertempuran sengit masih berkecamuk di Kota Severodonetsk, tetapi Ukraina tetap menguasai kawasan industri dan pabrik kimia di kota tersebut.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: China Tuding AS Coba Membajak Negara-negara Asia-Pasifik untuk Melawan Beijing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.