Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa AS Tak Akan Mengirim Sistem Roket Canggih untuk Bantu Ukraina?

Kompas.com - 01/06/2022, 17:10 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Ukraina meminta AS mengirim sistem artileri roket untuk mempertahankan diri melawan Rusia.

Meski begitu, AS belum berkomitmen menyediakan sistem bernama MLRS itu Ukraina, dan mengatakan "sedang dipertimbangkan"

Dilansir Bussines Insider, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah meminta AS selama berminggu-minggu untuk menyediakan sistem roket peluncuran ganda (MLRSS).

Baca juga: Ukraina Akui Rusia Kuasai Sebagian Besar Kota Sievierodonetsk

Alasannya jelas: Senjata jarak jauh ini akan memberi pasukan Ukraina kemampuan menyerang target Rusia dari posisi lebih jauh dan memungkinkan mereka bertahan lebih baik melawan serangan Rusia di Ukraina timur.

Terlepas dari permohonan ini, pemerintahan Biden mengatakan keputusan belum dibuat apakah akan mengirim sistem artileri roket ke Ukraina atau tidak.

Pertimbangan mengenai MLRS tampaknya masih berlangsung, tetapi Presiden Joe Biden mengatakan bahwa "kami tidak akan mengirim sistem roket Ukraina yang dapat menyerang Rusia."

Kekhawatirannya adalah potensi risiko eskalasi.

Di televisi pemerintah Rusia, pembawa acara mengatakan bahwa penyediaan MLRS ke Ukraina oleh AS akan dianggap "melewati garis merah".

Baca juga: Rusia Nyatakan Siap Teken Perjanjian Damai dengan Ukraina

Seorang pembawa acara mengatakan bahwa dengan langkah seperti itu, "kita akan menyaksikan upaya untuk memprovokasi tanggapan yang sangat keras dari Rusia."

Pengiriman sistem tembakan jarak jauh ke Ukraina masih "dalam pertimbangan," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Selasa (31/5/2022).

Namun, AS "tidak akan mengirim roket jarak jauh untuk digunakan di luar medan perang di Ukraina," katanya.

Dalam pertarungan artileri yang intens di Ukraina timur, pasukan Ukraina menggunakan howitzer M777 yang disediakan AS.

Potongan artileri 155mm yang ditarik ini memiliki jangkauan sekitar 18 mil dan dioperasikan minimal lima awak, tetapi biasanya sekitar delapan awak.

Baca juga: Biden Setuju Kirim Roket Jarak Jauh Canggih untuk Ukraina

Sistem artileri roket yang diminta Ukraina dapat menggandakan jangkauan mereka atau bahkan memperpanjangnya lebih jauh, tergantung pada amunisinya.

Roket MLRS yang dipandu memiliki jangkauan sekitar 43 mil dan dapat ditembakkan oleh awak yang terdiri dari 3 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com