Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ronny P Sasmita
Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution

Penikmat kopi yang nyambi jadi Pengamat Ekonomi

Taliban Vs IS Khorasan

Kompas.com - 01/06/2022, 06:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BELUM habis tenggat waktu penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan tahun lalu, IS Khorasan sudah beraksi.

Bom meledak di Bandara Kabul, sebagai sinyal untuk Taliban bahwa IS Khorasan akan menjadi lawan baru Taliban di Afghanistan yang lebih dahsyat dan militan dibanding milisi Tajik pengikut setia Alm Ahmad Massoud.

Ya, Taliban dan ISIS Khorasan (ISK) sedari awal memang saling mendelegitimasi kesahihan jihadnya masing-masing.

Pada debut ISIS, Al Bagdadi pernah meledek Mullah Omar dengan kata "illiterate," merujuk kepada pemimpin besar Taliban kala itu, Mullah Omar, yang tidak bisa membaca dan orang-orang Taliban yang hanya lulusan madrasah.

Mullah Omar membalas dengan keputusan "mengharamkan anggota Taliban" berkiblat kepada Al Bagdadi via IS Khorasan (sebelum Mullah Omar meninggal)

Baca juga: Riwayat Lembah Panjshir di Afghanistan dan Singa Legendarisnya

Hanya saja, dengan keterbatasan finansial dan hanya berfokus pada Afghanistan, tak sedikit akhirnya anggota Taliban yang berbalik badan lalu bergabung dengan IS Khorasan.

Beberapa elemen di dalam Taliban, ikut membelot ke ISIS. Hal yang sama juga terjadi pada Tarik e Taliban Pakistan (TTP).

Taliban sejak tahun 2011 memang terpecah-pecah ke dalam beberapa faksi yang berbeda, seperti Miran Shah Syura (jaringan Haqqani), Peshawar Syura dan Quetta Syura, jaringan awal dan inti, yang masih mengklaim mewakili kepemimpinan semua Taliban.

Pada tahun 2014, sebuah faksi baru juga muncul, Masyad Office, yang mencandra dirinya otonom dan independen.

Pada tahun 2016, Peshawar Syura pun terpecah. Setengahnya mendirikan Syura Utara.

Bukan hanya Taliban, Hekmatyar dari Hizbut Tahrir juga harus memerangi pemberontakan skala kecil selama beberapa tahun di dalam organisasinya.

Kehadiran IS Khorasan yang resmi tahun 2015 di Afghanistan menikmati keuntungan atas perpecahan tersebut.

Baca juga: Mengapa Joe Biden Kukuh Ingin Keluar dari Afghanistan?

Diperkirakan 30 persenan anggotanya berasal dari eks Taliban, 30 persenan lagi dari eks TTP, dan sisanya dari kelompok gerakan Islamis kecil-kecil dan anggota yang benar-benar baru.

Azizullah Haqani (salah seorang petinggi Haqani network), tahun 2014 diam-diam pernah mengirim pasukan untuk ISIS Pusat besutan Bagdadi, tanpa sepengetahuan Sirajudin Haqani.

Kiriman pertama 400 orang dan kedua 700 orang, dengan beberapa juta dollar untuk Haqani, lalu gaji pasukannya sekitar 800 dolLar per orang selama di Irak dan Suriah (beda tipis dengan bayaran untuk pemuda Somalia yang jadi tentara bayaran AS di Afghanistan dan Irak)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com