Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat BLT “Nyasar” Rp 5,2 Miliar, Pria Ini Pakai Uang Warga untuk Judi Sampai Habis Tak Bersisa

Kompas.com - 18/05/2022, 18:46 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Seorang pria yang secara tidak sengaja mendapat kiriman 46,3 juta yen (Rp 5,2 miliar) dari pejabat pemerintah Jepang, sekarang tidak dapat mengembalikannya setelah menghabiskan semua uang itu untuk berjudi.

Pria berusia 24 tahun itu secara keliru menerima uang dalam jumlah besar untuk warga Jepang dari pejabat di kota Abu, di prefektur Yamaguchi, pada 8 April.

Baca juga: Dapat BLT Nyasar Rp 5,2 Miliar, Warga Tolak Kembalikan dan Digugat Pemkot

Uang itu merupakan bantuan langsung tunai yang seharusnya bisa meringankan kesulitan keuangan mereka yang terkena pembatasan Covid-19 selama pandemi.

Kota itu diharapkan mengirimkan 100.000 yen (Rp 11,3 juta) masing-masing ke 463 rumah tangga berpenghasilan rendah.

Tapi kini, warga kota itu tidak mungkin lari menerima bantuan tersebut.

Pengacara, dari pria berusia 24 tahun yang secara tidak sengaja menerima uang itu, mengatakan bahwa pria itu menghabiskan semuanya untuk judi online internasional, dan dia tidak dapat membayarnya kembali.

"Saat ini saya tidak punya uang dan saya tidak punya apa-apa dengan nilai properti di tangan. Sebenarnya sulit untuk mengembalikannya," kata pengacara yang mewakili pria itu seperti dikutip The Asahi Shimbun, menurut BBC.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Biden Prediksi Jakarta Tenggelam 10 Tahun Lagi | BLT Rp 1,4 Juta bagi Warga AS

"Uangnya sudah saya pindahkan. Tidak bisa dikembalikan," kata pria itu seperti dikutip BBC.

"Itu tidak bisa dibatalkan lagi. Saya tidak akan lari. Saya akan membayar kejahatan saya."

Tetapi pejabat kota menginginkan bukti bahwa pria itu benar-benar mempertaruhkan semua uangnya.

Wali Kota Abu Hanada Norihiko mengatakan dia tidak akan menyerah untuk mencoba mengembalikan uang itu, dan akan berusaha memverifikasi apakah itu benar-benar dihabiskan untuk judi online.

Investigasi yang disebutkan oleh media lokal dan dikutip oleh BBC menemukan bahwa pria itu menarik 600.000 yen (Rp 68 juta) setiap hari, selama sekitar dua minggu sejak uang itu ditransfer ke rekening banknya.

Media lokal melaporkan bahwa pria itu telah menyerahkan teleponnya kepada pihak berwenang, yang diduga digunakannya untuk mempertaruhkan semua uangnya.

Pengacara pria itu mengatakan bahwa kliennya telah bersedia bekerja sama dengan pihak berwenang. Tetapi pejabat kota melaporkan bahwa mereka belum dapat menghubunginya dalam beberapa minggu.

Baca juga: Raup Rp 55 Triliun, Gembong Judi Kripto Terbesar Vietnam Diringkus Polisi

Pria itu tampaknya telah menghilang sejak 12 Mei, hari di mana kota mengajukan gugatan terhadapnya sebesar 51 juta yen (Rp 5,8 miliar).

Wali Kota telah meminta maaf kepada penduduk atas kesalahan yang dibuat dengan mengirimkan uang kepada pria itu.

Dia mengatakan "sangat menyesal" dan bahwa kantornya "akan melakukan yang terbaik untuk mengambil kembali sejumlah besar uang publik."

Dilansir dari Newsweek pada Selasa (17/5/2022), sebanyak 463 rumah tangga berpenghasilan rendah yang dimaksudkan untuk menerima dana Covid-19 itu tidak dibiarkan tanpa dukungan.

Kota mengirimkan gelombang pembayaran 770 dollar AS lainnya untuk menutupi jumlah yang hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com