Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Tegaskan Operasi Militer di Ukraina Akan Berakhir Ketika Tujuannya Ini Tercapai

Kompas.com - 01/05/2022, 12:16 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber TASS

MOSKWA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menegaskan, bahwa operasi militer khusus Rusia di Ukraina akan selesai segera setelah tujuannya tercapai.

“Ini akan selesai segera setelah tujuan yang telah saya jelaskan, terlaksana dan tercapai,” kata dia dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Al Arabiya, Jumat (29/4/2022).

Dalam pandangan Lavrov, setiap pengiriman senjata ke Ukraina adalah target yang sah.

Baca juga: Rusia Sebut Pencabutan Sanksi Jadi Bagian dari Pembicaraan Damai, tapi Lalu Dibantah Ukraina

"Karena senjata-senjata itu akan diserahkan kepada rezim yang mengobarkan perang melawan penduduknya sendiri, melawan warga sipil di timur negara itu," tuding dia, dilansir dari Kantor Berita Rusia TASS, Sabtu (30/4/2022).

Lavrov menunjukkan bahwa tujuan operasi militer Rusia diumumkan secara terbuka, yaitu untuk mempertahankan Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) dan memastikan bahwa tidak ada ancaman terhadap keamanan penduduk di wilayah itu serta keamanan Rusia yang akan datang dari wilayah Ukraina.

"Selama delapan tahun, orang-orang menjadi korban agresi Ukraina, (karena) 13.000 warga sipil tewas dan infrastruktur dihancurkan. Sejumlah besar kejahatan dilakukan oleh rezim Ukraina," ungkap dia.

Menteri Luar Negeri Rusia itu menekankan bahwa operasi khusus merupakan tanggapan atas apa yang dilakukan NATO di Ukraina untuk mempersiapkan negara itu untuk sikap agresif terhadap Rusia.

Baca juga: 4 Syarat yang Diminta Rusia dari Ukraina jika Ingin Invasi Dihentikan Segera

“Mereka (Ukraina) dilengkapi dengan senjata ofensif, termasuk senjata yang mampu mencapai wilayah Rusia. Pangkalan militer dibangun, termasuk di Laut Azov. Puluhan latihan militer dilakukan, dan banyak di antaranya di tanah Ukraina dengan bantuan NATO. Dan sebagian besar Latihan-latihan itu ditujukan untuk kepentingan Rusia. Oleh karena itu, tujuan dari operasi ini adalah untuk memastikan bahwa rencana itu tidak terwujud," kata Lavrov.

Selain itu, dia menyatakan bahwa insiden yang melibatkan serangan terhadap fasilitas di dalam wilayah Rusia semakin menguatkan kebutuhan akan mencapai tujuan operasi khusus di Ukraina.

“Menteri Pertahanan Federasi Rusia (Sergey Shoigu) memberikan informasi tentang situasi tersebut. Beberapa di antaranya adalah insiden dan beberapa akibat serangan helikopter dari Ukraina. Telah menjadi jelas bahwa tujuan dari operasi militer, yang saya jelaskan, harus diselesaikan. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa selama operasi militer ini petualangan rezim Kyiv telah diurus," kata dia.

Baca juga: AS Percaya Rusia Tak Akan Gunakan Senjata Nuklirnya

Terkait pembicaraan damai dengan Ukraina

Lavrov turut memberikan komentar seputar agenda pembicaraan damai dengan ukraina.

Menurut dia, pembicaraan dengan Ukraina mengenai jaminan keamanan mungkin akan menghasilkan lebih banyak kemajuan jika Kyiv menjadi negosiator yang jujur.

“Jika mereka negosiator yang jujur dan bonafid, kami mungkin telah membuat kemajuan yang lebih besar dalam proses negosiasi dan Ukraina akan mendapat jaminan keamanan dari sejumlah negara. Kami tidak keberatan dengan itu," ungkap Lavrov.

Dia ingat bahwa pihak Rusia telah setuju untuk melakukan pembicaraan segera setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyarankannya.

“Saya yakin kami telah melakukan pembicaraan ini dengan itikad baik, tidak seperti perwakilan Ukraina, yang terus mengubah posisi mereka sepanjang waktu," tuding Lavrov.

Baca juga: Menlu Rusia Kunjungi China, Gambarkan Tatanan Dunia Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com