KOMPAS.com - Komentar Rusia tentang pemicu Perang Dunia 3 memuncaki daftar artikel populer global kali ini.
Di bawahnya ada gencatan senjata di pabrik baja Mariupol, dan Menteri Pertahanan AS yang mengakui rencana melemahkan Rusia.
Sementara itu, proyektil dari Lebanon menghantam Israel Utara setelah bentrok di masjid Al Aqsa.
Baca juga: Rusia: Eropa Tak Akan Bisa Bertahan Lebih dari Sepekan Tanpa Gas Moskwa
Rangkuman populer global Senin (25/4/2022) hingga Selasa (26/4/2022) pagi dapat Anda baca di bawah ini.
Rusia baru-baru ini mengeluarkan pernyataan terkait hal yang dapat memicu Perang Dunia 3, tetapi tidak terkait langsung dengan perang di Ukraina.
Kepala Badan Antariksa Nasional Rusia Roscosmos Dmitry Rogozin pada Sabtu (23/4/2022) mengatakan, bahwa serangan terhadap pesawat ruang angkasa dapat berujung pada perang dunia berikutnya.
“Harus diingat bahwa penghancuran pesawat luar angkasa asing berarti Perang Dunia III. Ini adalah casus belli (frasa bahasa Latin yang berarti aksi atau insiden yang memicu peperangan), dan tidak ada keraguan tentang itu,” kata Rogozin, dilansir dari Russia Today.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Pilpres Perancis: Emmanuel Macron Menang Meyakinkan, Kembali Pimpin Paris
Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (25/4/2022), mengumumkan gencatan senjata di sekitar pabrik baja Azovstal di Mariupol untuk memungkinkan evakuasi warga sipil dari kawasan industri yang telah melindungi perlawanan Ukraina yang tersisa di kota pelabuhan tersebut.
"Pasukan Rusia mulai pukul 14.00 waktu Moskwa (1100 GMT) pada 25 April 2022, secara sepihak akan menghentikan permusuhan apa pun, menarik unit ke jarak yang aman dan memastikan penarikan warga sipil," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.
Dikatakan warga sipil akan dibawa ke arah mana pun yang mereka pilih.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: AS Ungkap Syarat Ukraina Menang Perang Lawan Rusia
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan dia berharap kekalahan Rusia di Ukraina akan menghalangi pemimpinnya untuk mengulangi tindakannya.
Dia menambahkan bahwa Ukraina masih bisa memenangkan perang jika diberikan dukungan yang tepat dan memuji upaya militernya.
"Kami ingin melihat Rusia melemah hingga tidak dapat melakukan hal-hal seperti yang telah dilakukannya dalam invasi Ukraina," kata kepala militer AS dikutip dari BBC pada Senin (25/4/2022).