Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-34 Serangan Rusia ke Ukraina, Negosiator Bertemu di Turki, Ukraina Rebut Kembali Irpin, 1.119 Warga Sipil Tewas

Kompas.com - 30/03/2022, 06:10 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

KOMPAS.com - Konflik Rusia-Ukraina memasuki hari ke-34. Perkembangan utamanya tak terlampau signifikan.

Apa saja yang terjadi? Berikut rangkuman hari ke-34 serangan Rusia ke Ukraina yang terjadi pada Selasa (29/3/2022), dilansir Al Jazeera.

Situasi Perang

- Sirene serangan udara terdengar di seluruh Ukraina sebelum fajar pada Selasa. Saat itu negosiator Ukraina dan Rusia bersiap bertemu di Turki untuk pembicaraan tatap muka. Kyiv masih mencari gencatan senjata tanpa mengorbankan wilayah atau kedaulatan.

Baca juga: Roman Abramovich Dikonfirmasi Berperan dalam Perundingan Rusia-Ukraina, Sejauh Apa Keterlibatannya?

- Rusia melanjutkan serangan rudal dan bom dalam upaya untuk menghancurkan infrastruktur dan daerah pemukiman di kota-kota Ukraina.

- Ukraina mengeklaim telah merebut kembali kendali Irpin, dekat Kyiv. Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan kota timur Trostyanets, selatan Sumy, telah kembali ke tangan Ukraina.

Tentara Rusia yang merebut lokasi Chernobyl mengendarai kendaraan lapis baja tanpa perlindungan radiasi melalui zona sangat beracun yang disebut "Hutan Merah".

Baca juga: Serangan Rusia ke Ukraina Hantam Gedung Pemerintah di Mykolaiv, 7 Tewas, 22 Terluka

Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Solidaritas untuk Rakyat Ukraina melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Jumat (4/3/2022).ANTARA FOTO via BBC INDONESIA Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Solidaritas untuk Rakyat Ukraina melakukan aksi damai di depan Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Jumat (4/3/2022).
Situasi Pembicaraan dan Diplomasi

- Perunding Ukraina dan Rusia bertemu pada hari Selasa untuk pembicaraan tatap muka pertama mereka dalam dua minggu.

- Menteri luar negeri Rusia juga mengatakan pembicaraan langsung antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Vladimir Putin akan menjadi “kontraproduktif” untuk saat ini.

- Zelensky telah mendesak negara-negara Barat untuk memperketat sanksi termasuk embargo minyak.

Baca juga: Perundingan Rusia-Ukraina: Moskwa Berjanji Kurangi Operasi Militer di Kyiv dan Chernihiv

Situasi Warga Sipil dan Pengungsi

- Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan 1.119 warga sipil telah tewas dan 1.790 terluka sejak Rusia memulai serangannya.

- Hampir 5.000 orang, termasuk sekitar 210 anak-anak, tewas di Mariupol yang terkepung, kata juru bicara wali kotanya.

Sedikitnya tujuh orang tewas dan 22 lainnya cedera dalam serangan Rusia di gedung pemerintah daerah di kota Mykolaiv, Ukraina selatan.KYIV INDEPENDENT via TWITTER Sedikitnya tujuh orang tewas dan 22 lainnya cedera dalam serangan Rusia di gedung pemerintah daerah di kota Mykolaiv, Ukraina selatan.
Situasi Ekonomi

- Rusia telah mengatakan tidak akan memasok gas ke Eropa secara gratis karena telah menemukan metode untuk menerima pembayaran untuk ekspor gasnya dalam rubel. Negara-negara G7 menolak permintaan tersebut.

- Pejabat AS dan Jerman akan bertemu di Berlin minggu ini dengan eksekutif industri energi untuk membahas cara-cara untuk meningkatkan pasokan alternatif untuk Jerman.

Baca juga: Diprotes Soal Kesepakatan Keamanan dengan China, PM Kepulauan Solomon Bela Keputusannya

- Invasi Rusia telah merugikan Ukraina 565 miliar dollar AS dalam hal kerusakan infrastruktur, kehilangan pertumbuhan ekonomi dan faktor lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com