MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia tembakkan rudal hipersonik ke Ukraina dua kali, masing-masing pada Jumat (18/3/2022) dan Minggu (20/3/2022).
Kementerian Pertahanan Rusia pada Jumat mengatakan, rudal Kinzhal pertama digunakan untuk menghancurkan gudang senjata di Ukraina barat.
Kemudian, tembakan rudal hipersonik Rusia yang kedua adalah untuk menghancurkan gudang bahan bakar di Ukraina selatan, menurut klaim Kemenhan Rusia.
Baca juga: Rusia Tembakkan Rudal Hipersonik Kinzhal Terbarunya ke Ukraina
Rudal hipersonik Kinzhal ditembakkan dari wilayah udara di atas Crimea yang dikuasai Rusia, lanjut Kemenhan Rusia, seraya menambahkan bahwa rudal jelajah Kalibr yang diluncurkan dari Laut Kaspia juga menargetkan gudang bahan bakar.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut rudal Kinzhal (bahasa Indonesia: Belati) sebagai senjata ideal yang terbang dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara dan dapat lolos dari sistem pertahanan udara.
Menurut para analis, ini adalah kali pertama penggunaan senjata semacam itu di dunia.
Rusia sebelumnya belum pernah mengakui menggunakan senjata presisi tinggi dalam pertempuran.
Lalu, apa tujuan Rusia tembakkan rudal hipersonik ke Ukraina dan mengumumkannya?
Menurut analis militer Pavel Felgenhauer, penggunaan rudal Kinzhal Rusia tidak akan banyak mengubah pertempuran di Ukraina.
"Pada dasarnya ini tidak mengubah apa pun di medan perang, tetapi memberikan efek psikologis dan propaganda tertentu untuk menakuti semua orang," katanya kepada AFP, Sabtu (19/3/2022).
Dia menambahkan, pasukan Rusia bisa jadi menggunakan rudal canggih karena mungkin kehabisan senjata lain.
"Biayanya terlalu tinggi," katanya. "Tidak ada yang mengharapkan perang begitu panjang."
Baca juga: Rusia Kembali Gunakan Rudal Hipersonik Kinzhal, Serang Simpanan Bahan Bakar Ukraina
Joseph Henrotin peneliti strategi pertahanan dan pemimpin redaksi DSI (Defense & Securite Internationale), media peninjau militer di Perancis, sependapat dengan Felgenhauer.
Melalui Twitter, ia menyebutkan bahwa Rusia mungkin kehabisan sistem rudal balistik jarak pendek Iskander, atau ingin meningkatkan posisinya dengan mengerahkan rudal hipersonik berkemampuan nuklir di Ukraina.