Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Tembakkan Rudal Hipersonik ke Ukraina, Diduga Ada Motif Tersembunyi

Kompas.com - 21/03/2022, 18:29 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia tembakkan rudal hipersonik ke Ukraina dua kali, masing-masing pada Jumat (18/3/2022) dan Minggu (20/3/2022).

Kementerian Pertahanan Rusia pada Jumat mengatakan, rudal Kinzhal pertama digunakan untuk menghancurkan gudang senjata di Ukraina barat.

Kemudian, tembakan rudal hipersonik Rusia yang kedua adalah untuk menghancurkan gudang bahan bakar di Ukraina selatan, menurut klaim Kemenhan Rusia.

Baca juga: Rusia Tembakkan Rudal Hipersonik Kinzhal Terbarunya ke Ukraina

Rudal hipersonik Kinzhal ditembakkan dari wilayah udara di atas Crimea yang dikuasai Rusia, lanjut Kemenhan Rusia, seraya menambahkan bahwa rudal jelajah Kalibr yang diluncurkan dari Laut Kaspia juga menargetkan gudang bahan bakar.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut rudal Kinzhal (bahasa Indonesia: Belati) sebagai senjata ideal yang terbang dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara dan dapat lolos dari sistem pertahanan udara.

Menurut para analis, ini adalah kali pertama penggunaan senjata semacam itu di dunia.

Rusia sebelumnya belum pernah mengakui menggunakan senjata presisi tinggi dalam pertempuran.

Lalu, apa tujuan Rusia tembakkan rudal hipersonik ke Ukraina dan mengumumkannya?

Menurut analis militer Pavel Felgenhauer, penggunaan rudal Kinzhal Rusia tidak akan banyak mengubah pertempuran di Ukraina.

"Pada dasarnya ini tidak mengubah apa pun di medan perang, tetapi memberikan efek psikologis dan propaganda tertentu untuk menakuti semua orang," katanya kepada AFP, Sabtu (19/3/2022).

Dia menambahkan, pasukan Rusia bisa jadi menggunakan rudal canggih karena mungkin kehabisan senjata lain.

"Biayanya terlalu tinggi," katanya. "Tidak ada yang mengharapkan perang begitu panjang."

Baca juga: Rusia Kembali Gunakan Rudal Hipersonik Kinzhal, Serang Simpanan Bahan Bakar Ukraina

Joseph Henrotin peneliti strategi pertahanan dan pemimpin redaksi DSI (Defense & Securite Internationale), media peninjau militer di Perancis, sependapat dengan Felgenhauer.

Melalui Twitter, ia menyebutkan bahwa Rusia mungkin kehabisan sistem rudal balistik jarak pendek Iskander, atau ingin meningkatkan posisinya dengan mengerahkan rudal hipersonik berkemampuan nuklir di Ukraina.

Dugaan AS soal Rusia tembakkan rudal hipersonik ke Ukraina

Potongan video yang dipublikasikan televisi Rusia Zvezda menunjukkan rudal hipersonik Kinzhal ditembakkan dari kapal penjelajah dalam sebuah latihan perang.TV ZVEZDA via The Sun Potongan video yang dipublikasikan televisi Rusia Zvezda menunjukkan rudal hipersonik Kinzhal ditembakkan dari kapal penjelajah dalam sebuah latihan perang.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin tidak mengonfirmasi atau membantah apakah Rusia menggunakan senjata hipersonik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com