Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Inggris, 7.640 Orang Positif Covid-19 Sebanyak 3 Kali, 92 Orang 4 Kali

Kompas.com - 18/03/2022, 09:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Sky News

LONDON, KOMPAS.com - Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengatakan 62 orang telah terdiagnosis memiliki empat tes positif Covid-19, masing-masing setidaknya terpisah 90 hari, sejak awal pandemi.

Sedangkan, 7.640 orang lainnya ditemukan telah terinfeksi Covid-19 sebanyak tiga kali.

UKHSA mendata, secara keseluruhan, terdapat 715.154 kasus infeksi ulang yang ditemukan di Inggris hingga Minggu (6/3/2022), ketika data dikumpulkan.

Baca juga: 10 Bulan Beruntun Positif 43 Kali, Inilah Pasien Covid-19 Terlama di Dunia

"Banyak dari kita akan terinfeksi ulang Covid-19 setiap beberapa tahun"

Profesor Kedokteran di University of East Anglia, Paul Hunter, mengatakan orang yang telah terinfeksi ulang beberapa kali kemungkinan memiliki varian virus corona yang berbeda.

Tetapi, bahkan jika virus berhenti berkembang sekarang, kekebalan terhadap infeksi yang ditangkap melalui hidung dan tenggorokan sangat singkat sehingga orang kemungkinan akan terinfeksi kembali setiap dua tahun atau lebih.

"Virus ini akan menjadi bagian dari hidup kita. Banyak dari kita akan terinfeksi kembali setiap beberapa tahun," ungkap dia kepada Sky News.

Bahkan, menurut Hunter, cucu-cucu kita masih akan terkena Covid-19.

Namun, dia yakin, meskipun kekebalan terhadap virus berkurang, itu masih bisa mencegah penyakit serius sehingga serangan Covid-19 berikutnya lebih ringan.

Diperkirakan kemungkinan menderita infeksi ulang sebagian karena genetika dari sistem kekebalan tubuh atau masalah kesehatan mendasar yang dapat mencegahnya bekerja juga.

Kontak yang tinggi dengan orang lain juga meningkatkan peluang untuk tertular virus.

Baca juga: Rekor Baru, Covid-19 di Korea Selatan Naik 400.000 Kasus Sehari akibat Omicron

Lebih banyak kontak sosial

Laporan UKHSA mengonfirmasi bahwa kasus Covid-19 di Inggris meningkat di semua kelompok umur, dipimpin oleh orang-orang berusia 30-an dan 40-an.

Dikatakan peningkatan kemungkinan disebabkan oleh peningkatan kontak sosial, berakhirnya aturan isolasi diri dan penyebaran cepat versi BA.2 Omicron yang lebih menular.

Tetapi, vaksin Covid-19 yang tersedia sekarang masih sama efektifnya terhadap BA.2 dan infeksi yang ditimbulkannya tidak lebih parah.

Penelitian baru oleh UKHSA, yang diterbitkan di The Lancet, menggarisbawahi berkurangnya ancaman Omicron dibandingkan dengan varian dominan sebelumnya, yakni Delta.

Hasil menunjukkan bahwa infeksi dengan Omicron memiliki penurunan risiko masuk rumah sakit sebesar 59 persen dan risiko kematian 69 persen lebih rendah daripada Delta.

Menurut angka pemerintah terbaru, 534.747 orang di Inggris dinyatakan positif virus corona dalam tujuh hari terakhir.

Baca juga: PM Irlandia Dinyatakan Positif Covid-19 saat Kunjungan ke Washington DC

Ini adalah peningkatan hampir 44 persen dari minggu sebelumnya.

Selain itu, ada 740 kematian terkait virus corona dalam tujuh hari terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com