Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Ceko: Ukraina Butuh Lebih Banyak Senjata untuk Mempertahankan Diri

Kompas.com - 17/03/2022, 09:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP,Reuters

PRAHA, KOMPAS.com – Ukraina membutuhkan lebih banyak senjata untuk mempertahankan diri menghadapi invasi Rusia.

Hal itu disampaikan Perdana Menteri Ceko Petr Fiala pada Rabu (16/3/2022) setelah kembali dari kunjungannya ke Kyiv.

Selain Fiala, perdana menteri Polandia dan Slovenia juga iktu mengunjungi Kyiv pada rombongan yang sama, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Tiga Minggu Perang Rusia-Ukraina, Apa Saja yang Telah Terjadi?

Para delegasi tersebut juga membahas sanksi, senjata, bantuan kemanusiaan, serta kemungkinan langkah-langkah diplomatik di masa depan dengan Presiden Ukraina Volodomyr Zelenskiy.

“Ukraina bertempur dengan sangat berani, dan bertarung dengan cerdas dan strategis,” kata Fiala kepada wartawan.

“Tetapi mereka hanya memiliki peluang melawan (Rusia) dengan keuntungan besar jika negara-negara Barat memasok peralatan militer yang cukup,” sambung Fiala.

“Itulah tugas untuk hari ini, Republik Ceko melakukannya, negara-negara yang mengambil bagian dalam misi ini melakukannya dan perlu melakukannya lebih kuat, agar lebih banyak negara melakukannya dan agar pasokan cepat dan jika mungkin besar-besaran,” imbuh Fiala.

Baca juga: AS Bantah Tuduhan Rusia Terkait Senjata Biologis di Lab Ukraina

Fiala terbang ke Praha dari Polandia pada Rabu setelah para delegasi melakukan perjalanan ke Kyiv pada Selasa (15/3/2022) dengan kereta api untuk menunjukkan dukungan bagi Ukraina.

Ketiga perdana menteri tersebut bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Itu merupakan kunjungan pertama para pemimpin negara asing ke Ibu Kota Ukraina yang terkepung sejak Rusia melancarkan invasinya pada 24 Februari.

“Mereka (Rusia) melakukan penembakan di mana-mana. Tidak hanya Kyiv, tetapi juga wilayah barat,” kata Zelensky kepada mereka, terlihat dalam sebuah video yang diunggah di akun Telegram-nya, dikutip dari AFP.

Baca juga: Akhir Riwayat Pierre Zakrzewski, Jurnalis Spesialis Perang yang Tertembak di Ukraina

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki menyampaikan seruan untuk penghentian segera invasi Rusia ke Ukraina.

"Kita harus menghentikan tragedi yang terjadi di Timur secepat mungkin," kata Morawiecki dalam sebuah posting di Facebook yang mengumumkan kedatangan mereka.

Dia menambahkan, Ukraina mendapat dukungan tegas dari Uni Eropa.

Baca juga: Pasukan Rusia Mulai Serang Pusat Pengungsi Ukraina Dekat Mariupol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com