Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Serang RS Bersalin, Rusia Giliran Disebut Gempur RS Jiwa di Ukraina

Kompas.com - 11/03/2022, 17:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

LVIV, KOMPAS.com - Ukraina menuduh pasukan Rusia menyerang sebuah rumah sakit (RS) jiwa di dekat Kota Izyum, Ukraina timur, pada Jumat (11/3/2022).

Gubernur Wilayah Kharkiv, Synegubov, menyebut serangan Rusia ke RS jiwa itu sebagai serangan brutal terhadap warga sipil.

Dia mengatakan ada 330 orang yang berada di rumah sakit pada saat itu, termasuk 10 orang yang membutuhkan kursi roda dan 50 orang dengan keterbatasan gerak.

Baca juga: Menlu Rusia: Tidak Akan Ada Perang Nuklir di Ukraina, tapi...

Synegubov menyebut 73 orang telah dievakuasi.

“Jumlah korban sedang ditetapkan,” katanya dikutip dari Reuters.

"(Serangan) Ini adalah kejahatan perang terhadap warga sipil, genosida terhadap bangsa Ukraina," tulis Synegubov di aplikasi pesan Telegram.

Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan tersebut di daerah yang telah melaporkan pertempuran sengit sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Rusia sendiri telah seringkali membantah menargetkan warga sipil dalam agenda invasi yang disebut mereka sebagai "operasi khusus" untuk melucuti senjata dan "de-Nazify" Ukraina.

Sementara itu, Kantor Berita AFP melaporkan bahwa lokasi yang terkena serangan udara Rusia di seputaran Kharkiv adalah rumah layanan atau panti bagi penyandang disabilitas.

“Musuh hari ini menyerang tempat khusus untuk penyandang disabilitas di dekat Oskil,” tulis  Oleg Sinegubov di Telegram.

Setidaknya, laporan serangan Rusia ke RS jiwa atau rumah bagi difabel di Ukraina ini nyatanya muncul tidak lama setelah Moskwa dikabarkan mengebom sebuah RS bersalin di Kota Mariupol.

Para Pejabat Ukraina mengatakan tiga orang tewas pada serangan Rusia ke RS bersalin pada Rabu (9/3/2022), termasuk seorang anak.

Baca juga: Rusia Tampak Mengubah Arah Serangan, Kini Sasar Ukraina Barat

Rusia mengatakan akan menyelidiki insiden itu, tetapi beberapa pejabat menyangkal dengan menyebut laporan serangan ke RS bersalin sebagai "berita palsu".

Synegubov mengatakan secara terpisah bahwa pasukan Rusia telah menembaki daerah pemukiman Kharkiv, kota utama di wilayah itu, 89 kali dalam satu hari.

Tetapi, menurut dia, tidak ada bahaya bagi warga sipil setelah sebuah institut yang berisi laboratorium nuklir diserang.

Seorang penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan pada Kamis (10/3/2022), bahwa pesawat Rusia mengebom institut di Kharkiv yang merupakan rumah bagi reaktor nuklir eksperimental.

"Belum ada ancaman terhadap penduduk sipil," kata Synegubov dalam sebuah pidato video.

Perusahaan nuklir negara Ukraina Energoatom, melaporkan semua pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Ukraina masih beroperasi secara stabil, tetapi staf di PLTN Zaporizhzhia menghadapi "tekanan psikologis" di tempat kerja menyusul pengepungan oleh pasukan Rusia.

Baca juga: Pasukan Rusia Rebut PLTN Zaporizhzhia yang Baru Terbakar Setelah Serangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com