Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Kedelapan Serangan Rusia ke Ukraina, Kharkiv Dibombardir, PBB Tuntut Penarikan Pasukan

Kompas.com - 04/03/2022, 06:30 WIB
Irawan Sapto Adhi,
Tito Hilmawan Reditya

Tim Redaksi

Sumber Al Jazeera

 

KIEV, KOMPAS.com - Memasuki hari kedelapan serangan Rusia ke Ukraina pada Kamis (3/3/2022), konflik masih terjadi di mana-mana. 

Rusia semakin bergerak maju, meskipun ada langkah-langkah menuju pembicaraan gencatan senjata. PBB pun juga mulai mengambil sikapnya.

Dikutip dari Al Jazeera dan AFP, berikut rangkuman Hari Kedelapan Serangan Rusia ke Ukraina, dalam poin per poin.

Baca juga: Rangkuman Hari Ketujuh Serangan Rusia ke Ukraina, Serangan Besar di 4 Kota, 350 Warga Sipil Tewas, 2.000 Terluka, 836.000 Pengungsi

Rusia maju di selatan

Pasukan Rusia merebut kota Kherson di Laut Hitam di selatan Ukraina, sebuah kemenangan signifikan bagi Moskwa setelah serangkaian kemunduran militer.

Pasukan Rusia juga mengepung Mariupol, di mana "pertempuran yang mengerikan" dilaporkan terjadi.

Putin bersumpah "pertarungan tanpa kompromi"

Dalam pembicaraan dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron, Putin berjanji untuk terus "berjuang tanpa kompromi" melawan apa yang dia sebut sebagai nasionalis di Ukraina. Macron mengatakan setelah itu dia takut "yang terburuk akan datang".

Kharkiv dibombardir

Kota kedua Ukraina, Kharkiv, terus berada di bawah serangan berat Rusia, dengan polisi dan gedung-gedung universitas yang terus dibombardir.

33 tewas di kota utara

Sebanya 33 orang tewas setelah pasukan Rusia menyerang daerah pemukiman, termasuk sekolah, di kota Chernihiv, Ukraina utara, kata gubernur setempat.

Ledakan besar terdengar di Kiev

Media Ukraina mengatakan beberapa "ledakan besar" telah terdengar di ibu kota Kiev, memicu sirene serangan udara di tengah pertempuran di pinggiran ibu kota.

Baca juga: Langkah Pasukan Rusia di Kiev Hanya Maju Sedikit Selama 3 Hari

Inggris mengatakan konvoi Rusia tertunda oleh perlawanan gigih

Tentara Ukraina di tengah kota Kiev, Ukraina.EPA via BBC INDONESIA Tentara Ukraina di tengah kota Kiev, Ukraina.

Konvoi militer Rusia sepanjang bermil-mil di utara Kiev tetap berada lebih dari 30 km (18 mil) dari ibu kota karena tertunda oleh “perlawanan setia Ukraina” dan masalah logistik, kata kementerian pertahanan Inggris.

Korban tewas Rusia diumumkan pertama kali

Rusia mengatakan 498 tentaranya tewas di Ukraina, korban tewas pertama yang diumumkan sejak Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi pada 24 Februari lalu.

Jumlah sebenarnya korban di masing-masing pihak tidak diketahui. PBB telah mencatat setidaknya 227 kematian warga sipil, tetapi mengatakan jumlah korban sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.

Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: Kenapa China Abstain di PBB, Bakal Serang Taiwan Juga?

Penyelidikan kejahatan perang

Jaksa kepala Pengadilan Kriminal Internasional mengatakan penyelidikan aktif terhadap kemungkinan kejahatan perang di Ukraina "akan segera dilanjutkan" setelah kantornya menerima dukungan dari 39 negara.

Pembicaraan gencatan senjata

Pembicaraan putaran kedua antara Rusia dan Ukraina mungkin dimulai di Belarus, tulis kantor berita Belarusia Belta, mengutip kepala perunding Rusia Vladimir Medinsky.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com