ANKARA, KOMPAS.com – Penyanyi Ashanty positif Covid-19 usai berlibur dari Turki bersama keluarganya.
Kendati demikian, belum diketahui varian Covid-19 apa yang menginfeksi istri Anang Hermansyah itu, apakah Omicron atau mungkin varian lainnya.
“Belum ada hasilnya (Omicron atau tidak), masih diperiksa,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/1/2022).
Baca juga: 125 Penumpang Pesawat di India dari Italia Positif Covid-19
Lantas bagaimana situasi pandemi Covid-19 di Turki? Melansir Daily Sabah, Turki sedang mengalami lonjakan kasus virus corona.
Pada Jumat, Turki melaporkan 63.214 kasus baru dan 157 kematian terkait Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Media Turki itu juga melaporkan bahwa situasi pandemi di Turki mengalami kenaikan. Bahkan pada Kamis, (6/1/2022), Turki melaporkan lebih dari 68.000 kasus Covid-19 dalam sehari.
Penyebab lonjakan Covid-19 di Turki salah satunya disebabkan oleh varian Omicron yang sangat menular.
Baca juga: Rumah Sakit Kewalahan Hadapi Lonjakan Covid-19, Inggris Terjunkan Tentara
Di satu sisi, para ahli percaya bahwa kasus Covid-19 harian di Turki akan segera melebihi 100.000 kasus. Sementara itu, otoritas di sana tengah menyiapkan langkah-langkah baru untuk berjaga-jaga.
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengakui beratnya efek dari varian Omicron. Namun, dia menyoroti bahwa Omicron kurang berpotensi menyebabkan lonjakan rawat inap.
Sejak musim panas, Turki telah mencabut hampir semua pembatasannya, termasuk jam malam dan pembatasan sosial.
Dewan Penasihat Ilmiah Virus Corona Kementerian Kesehatan Turki Profesor Deniz Odabas mengatakan, negara tersebut sedang melihat efek dari perayaan Tahun Baru kemarin.
Selama perayaan Tahun Baru, kerumunan orang membanjiri jalan-jalan di seluruh negeri, memicu kekhawatiran tentang lonjakan kasus Covid-19.
Baca juga: Tak Ingin Anaknya Divaksin Covid-19, Ibu Ini Culik 2 Putranya
Dikutip dari Daily Sabah, Odabas mengatakan pada Kamis bahwa musim dingin akan membuat situasi pandemi semakin parah.
Namun, dia menegaskan bahwa efek varian Omicron pada sistem fasilitas kesehatan Turki sejauh ini masih terbatas.
Kendati demikian, Odabas menyoroti bahwa antibodi turun tiga bulan setelah dosis vaksin kedua, terlepas dari jenis vaksinnya.
Dia terus mendesak masyarakat untuk menerima vaksin Covid-19 dosis ketiga.
“Omicron tidak lebih kuat dari Delta dalam hal memperburuk keparahan infeksi, tetapi menyebar lebih cepat,” ujar Odabas.
Baca juga: Perancis Catat Rekor Kasus Covid-19, Kali Pertama Tembus 300.000 Sehari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.