SEVILLE, KOMPAS.com - Seorang perempuan dituduh oleh mantan suaminya menculik dua anak laki-laki mereka untuk mencegahnya divaksinasi Covid-19.
Ibu itu kemudian menyerahkan diri kepada pihak berwenang pada Rabu (5/1/2022), kata aparat Spanyol.
Wanita berusia 46 tahun tersebut menculik anak-anaknya yang di bawah umur setelah mantan suaminya, yang tinggal di dekat kota Seville, mengajukan pengaduan ke polisi pada pertengahan Desember yang menuduhnya mengambil paksa anak laki-laki berusia 14 dan 12 tahun tanpa izin, kata sumber pengadilan kepada AFP.
Baca juga: Libido Tinggi, Gairah Seks Mantan Raja Spanyol Juan Carlos Sempat Jadi Masalah Negara
Pria itu mengatakan, dia tidak melihat anak laki-lakinya sejak 4 November ketika menerima surat dari mantan istrinya yang mengatakan, dia berencana untuk mengeluarkan mereka dari sekolah hanya beberapa hari setelah pengadilan memutuskan dia memiliki hak untuk memutuskan apakah anak-anak harus divaksinasi.
Perempuan itu menyerahkan diri kepada pihak berwenang pada Rabu pagi di Seville dengan dua anak laki-lakinya. Seorang hakim memerintahkan dia untuk ditahan sambil menunggu dakwaan, kata sumber itu.
Kedua anak di bawah umur itu diserahkan kepada ayah mereka pada Rabu sore, kata juru bicara kepolisian sipil Guardia Spanyol.
Spanyol, bersama dengan beberapa negara Eropa lainnya, mulai memvaksinasi anak-anak berusia lima hingga 11 tahun terhadap Covid-19 pada 15 Desember.
"Negeri Matador" tidak memiliki gerakan anti-vaksin yang signifikan.
Dengan 90 persen anak di atas 12 tahun di Spanyol sudah divaksinasi penuh terhadap Covid-19, negara itu memiliki salah satu angka vaksinasi tertinggi di Eropa.
Baca juga: Apa Alasan Catalonia Ingin Memisahkan Diri dari Spanyol?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.