Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Kebebasan Pers yang Memburuk, Media Citizen News di Hong Kong Pilih Tutup

Kompas.com - 03/01/2022, 19:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

HONG KONG, KOMPAS.com – Sebuah situs berita online independen di Hong Kong, Citizen News memutuskan untuk berhenti beroperasi di tengah memburuknya kebebasan pers di negara tersebut.

Keputusan ini diketahui muncul hanya selang beberapa hari setelah polisi menggerebek dan menangkap tujuh pekerja media di media Stand News.

Stand News adalah sebuah situs berita pro-demokrasi terkemuka di Hong Kong yang telah ditutup pada pekan lalu setelah 200-an polisi menggerebek ruang redaksi mereka, membekakukan asetnnya dan menangkap sejumlah karyawan maupun mantan karyawan karena dicurigai bersekongkol untuk menerbitkan materi hasutan.

Baca juga: Polisi Hong Kong Tangkap 6 Pekerja Media Pro-Demokrasi Stand News

Pada Minggu (2/1/2022), Citizen News mengatakan bahwa pihaknya akan menghentikan operasi mulai Selasa (4/1/2022).

Dikutip dari Reuters, Senin (3/1/2022), portal berita Citizen News memutuskan untuk menghentikan operasinya karena menghadapi lingkungan media yang memburuk di kota yang diperintah China dan untuk memastikan keselamatan stafnya.

"Keputusan itu dibuat dalam waktu singkat. Titik pemicunya adalah nasib Stand News," kata Chris Yeung, Kepala Editor di Citizen News yang juga menjadi mantan presiden Asosiasi Jurnalis Hong Kong.

Didirikan pada 2017, Citizen News menggambarkan dirinya sebagai media independen, tanpa afiliasi partai dan mempromosikan kebebasan, keterbukaan, keragaman dan inklusi.

Citizen News kini memiliki lebih kurang 40 karyawan.

Ketika kembali ke pemerintahan China pada tahun 1997, pemerintah Hong Kong sebenarnya pernah berjanji akan memberikan hak-hak individu yang luas, termasuk kebebasan pers, akan dilindungi.

Baca juga: Tiga Monumen Pembantaian Tiananmen di Hong Kong Dihilangkan

Namun, aktivis pro-demokrasi dan kelompok hak asasi mengatakan kebebasan telah terkikis, khususnya sejak Beijing memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong pada tahun 2020.

Pemerintah Hong Kong pun membantah menargetkan media dan membatasi kebebasan di pusat keuangan global.

Sebelum Stand News, surat kabar pro-demokrasi lainnya di Hongkong, Apple Daily milik taipan Jimmy Lay malah lebih dulu ditutup pada Juni 2021.

Apple Daily terpaksa ditutup setelah 26 tahun beroperasi usai menjadi sasaran tindakan keras UU Keamanan Nasional Hong Kong.

"Yang berubah bukan kami, tapi lingkungan luar," kata Pemimpin Redaksi Citizen News Daisy Li kepada wartawan.

Baca juga: 19 Desember 1984: Deklarasi Bersama China-Britania, Sepakati Masa Depan Hong Kong

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com