Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Bulan Muntahkan Lahar Panas, Erupsi Gunung di La Palma Dinyatakan Resmi Berakhir

Kompas.com - 26/12/2021, 07:35 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

MADRID, KOMPAS.com - Letusan gunung berapi di pulau Spanyol La Palma secara resmi telah dinyatakan berakhir pada Natal (25/12/2021) , setelah tiga bulan memuntahkan lahar panas.

Sejak meletus pada Minggu (19/9/2021), gunung berapi Cumbre Vieja menghancurkan lebih dari 3.000 properti dan ratusan hektar lahan pertanian di Pulau Canary.

Lebih dari 7.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka saat lava mendekat.

Baca juga: 10 Letusan Gunung Api Terbesar di Dunia, Ada 2 dari Indonesia

Tetapi setelah 10 hari aktivitas lebih tenang, pihak berwenang memutuskan gunung berapi itu tidak akan berkobar lagi.

"Apa yang ingin saya katakan hari ini dapat dikatakan hanya dengan kata-kata: Letusan sudah berakhir," kata kepala keamanan regional Kepulauan Canary Julio Perez melansir BBC.

Tidak ada gempa bumi sejak 13 Desember - periode terpanjang tanpa aktivitas apa pun sejak erupsi gunung berapi dimulai.

Tetapi Perez mengatakan para ahli ingin memastikan letusan telah berhenti sebelum menyatakan itu berakhir pada Hari Natal.

Tidak ada cedera atau kematian yang dikaitkan dengan letusan di pulau itu, tempat sekitar 80.000 orang tinggal.

Tetapi lebih dari 1.300 rumah telah hancur, serta gereja, sekolah, dan petak-petak perkebunan pisang.

Gunung berapi terus memuntahkan lava di pulau Canary La Palma, Spanyol pada dini hari Minggu, 10 Oktober 2021.AP PHOTO/DANIEL ROCA Gunung berapi terus memuntahkan lava di pulau Canary La Palma, Spanyol pada dini hari Minggu, 10 Oktober 2021.

Baca juga: Lava Gunung Berapi di La Palma Spanyol Masuk ke Samudra Atlantik

Lahar panas tumpah hingga ke laut sehingga menambah ukuran pulau, merebus air laut dan melepaskan gas beracun belerang dioksida.

Gas memaksa banyak orang di pulau itu untuk tetap dikurung di rumah mereka.

Letusan juga mengganggu tahap akhir musim turis musim panas karena banyak penerbangan dibatalkan dan resor ditutup.

Itu adalah letusan pertama di La Palma sejak 1971, dan yang terpanjang yang pernah tercatat di pulau itu.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menggambarkan berita itu sebagai "hadiah Natal terbaik".

"Kami akan terus bekerja sama, semua institusi, untuk meluncurkan kembali pulau indah La Palma dan memperbaiki kerusakan yang disebabkan," kicaunya di Twitter.

Pemerintah Spanyol telah menjanjikan 225 juta euro (Rp 3,6 triliun) untuk membantu orang-orang yang tinggal di pulau itu.

FILE - Dalam file foto Selasa, 21 September 2021 ini, lava dari letusan gunung berapi mengalir menghancurkan rumah-rumah di pulau La Palma di Canaries, Spanyol. AP PHOTO/EMILIO MORENATTI FILE - Dalam file foto Selasa, 21 September 2021 ini, lava dari letusan gunung berapi mengalir menghancurkan rumah-rumah di pulau La Palma di Canaries, Spanyol.

Baca juga: Alami 100 Gempa Bumi, Gunung Berapi di La Palma Muntahkan “Tsunami Lava”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang Sampai ke Malaysia

Global
Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Saat Tentara Ukraina Kecanduan Judi Online, Terlilit Utang, dan Jual Drone Militer...

Global
Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-979 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Global
China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com