Kanada Dihantam Badai Terburuk dalam Satu Abad

VANCOUVER, KOMPAS.com - Badai mematikan menghantam sekitar Vancouver, yang disebut para pejabat sebagai cuaca badai terburuk dalam satu abad.

Melansir BBC pada Rabu (17/11/2021), dua jalan raya yang menghubungkan kota West Coast ditutup setelah rusak akibat badai dahsyat yang mendatangkan banjir parah.

Ribuan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena badai dahsyat yang melanda pada Senin (15/11/2021).

Seorang wanita tewas dalam tanah longsor di jalan raya, dan tim penyelamat mengatakan setidaknya 2 orang lainnya hilang.

Baca juga: 500 Orang Lebih Disengat Kalajengking Setelah Badai Melanda Mesir

Mayat wanita itu ditemukan di dekat Lillooet, sekitar 250 km (155 mil) dari Vancouver, menurut Royal Canadian Mounted Police (RCMP).

Sersan RCMP Janelle Shoihet mengatakan bahwa penyelamat belum menentukan jumlah "kendaraan yang hilang dalam longsoran", menurut kantor berita AFP.

Pengemudi Kathie Rennie mengatakan kepada CBC News bahwa dia melihat tanah longsor menimpa lalu lintas yang sudah macet di selatan Lillooet setelah badai dahsyat menerjang.

"Begitu kami kembali ke kendaraan kami, orang-orang yang ada di depan kami hanya berteriak dan berlari," kata Rennie.

"Wajah mereka seperti akan datang tsunami. Itu adalah hal paling menakutkan yang pernah saya lihat," terangnya.

"Saya baru saja berbalik, dan saya hanya melihat seluruh sisi gunung longsor dan menyeret mobil-mobil ini...semuanya hanyut. Benar-benar panik."

Baca juga: Rekaman dalam Pesawat Rusia, Sempat Jatuh Bebas dan Tersambar Petir di Tengah Badai Hebat

Badai terburuk dalam satu abad di Kanada

Menteri transportasi provinsi, Rob Fleming, mengatakan pada konferensi pers bahwa itu adalah "cuaca badai terburuk dalam satu abad".

Ribuan rumah di British Columbia dievakuasi setelah "sungai atmosfer (AR)" membuang rata-rata curah hujan bulanan di kawasan itu hanya dalam 24 jam menyebabkan terjadinya badai dahsyat.

Semua 7.000 penduduk kota Merritt, sekitar 120 mil timur laut Vancouver, diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka pada Senin (15/11/2021).

Pada Selasa (16/11/2021), salju turun di sana dan mobil terlihat mengapung-apung di air banjir es di kota.

Awak helikopter dikirim ke kota pegunungan Agassiz untuk menyelamatkan sekitar 300 orang yang terjebak di jalan yang terputus.

Baca juga: Pendaki Gunung Elbrus Terjebak dalam Badai Salju Ekstrem, Lima Orang Tewas