WASHINGTON, KOMPAS.com - Sekretaris pers Pentagon John Kirby mengungkapkan bahwa baru-baru ini Departemen Pertahanan AS menghapus ribuan gambar, yang berkaitan dengan warga Afghanistan yang telah bekerja dengan AS selama 20 tahun terakhir operasi militer.
Kirby mengatakan sekitar waktu AS mulai mengevakuasi pasukan dari Afghanistan pada Agustus hingga September, dilakukan penghapusan ribuan gambar diam dan video dari DVIDS (Layanan Distribusi Informasi Visual Pertahanan).
Baca juga: Taliban Larang Penggunaan Mata Uang Asing di Afghanistan
“Itu (gambar) akan menunjukkan wajah atau informasi identitas lainnya, tentang banyak orang Afghanistan yang bekerja bersama kami, yang telah kami dukung dan telah mendukung kami selama 20 tahun terakhir."
"Ada sekitar 124.000 foto, gambar diam, dan sekitar 17.000 video yang belum dipublikasikan," jawab Kirby ketika ditanya berapa banyak gambar yang dihapus, melansir Newsweek pada Senin (1/11/2021).
Kirby lebih lanjut mengungkap "usaha luar biasa" untuk menghapus semua gambar dan video yang diumumkan sebelumnya, untuk melindungi identitas warga Afghanistan.
Menurutnya, mereka masih berusaha keluar dari negara itu, dan terus terang kata dia, niat mereka untuk keluar dari Afghanistan masih ada sampai sekarang.
Departemen Pertahanan AS mengklaim memiliki alasan untuk percaya bahwa Taliban akan mengejar siapa pun yang diyakini telah bekerja dengan AS, serta mungkin menargetkan anggota keluarga mereka.
"Alasan mengapa saya tidak mengumumkannya karena kami berada di tengah-tengah. Tidak masuk akal untuk memberitahu dunia bahwa kami mengarsipkan gambar-gambar ini sebelum kami selesai mengarsipkannya," kata Kirby.
"Dan karena ini masih merupakan upaya berkelanjutan, sejujurnya, ini bukan hal yang ingin saya bicarakan. Karena kami masih berusaha mengeluarkan banyak orang Afghanistan ini dari negara itu."
Baca juga: Tak Digaji Tiga Bulan, Asisten Profesor Afghanistan Terpaksa Jadi Buruh Bangunan
Mengenai siapa yang memutuskan untuk menghapus gambar-gambar itu dan apa ada ancaman khusus yang dibuat sehingga memicu tindakan tersebut, juru bicara Pentagon mengatakan itu adalah keputusannya.
Dia mengaku mendelegasikan tugas itu kepada pimpinan Aktivitas Media Pertahanan.
"Panduan saya adalah, saya ingin gambar apa pun yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi individu dan atau anggota keluarga selama perang 20 tahun terakhir—saya ingin itu tidak dipublikasikan untuk jangka waktu sementara, dan itu bersifat sementara. Dan itu selesai dengan sangat berhati-hati," kata Kirby.
AS kata dia akan menerbitkan ulang gambar-gambar itu dari arsip yang aman dan tersimpan baik oleh pihaknya. AS akan dengan hati-hati memikirkan waktu yang tepat untuk nantinya mengembalikannya ke domain publik.
“Mereka ada di DVIDS untuk waktu yang sangat lama. Beberapa dari mereka selama lebih dari satu dekade, dan mereka akan kembali ke sana. Kami berjanji itu."
John Sopko, inspektur jenderal khusus untuk rekonstruksi Afghanistan, mengatakan kepada wartawan pada Jumat (29/10/2021), bahwa Departemen Luar Negeri AS meminta beberapa laporan dihapus dari situs agensinya atau disunting guna melindungi identitas warga Afghanistan.
Baca juga: Bayi Afghanistan yang Selamat dari Bom Bunuh Diri Kabul Akhirnya Bersatu dengan Ibunya di Inggris
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.