MONTREAL, KOMPAS.com - Pemilu Kanada 2021 mempertemukan dua kandidat kuat sebagai perdana menteri, yaitu Justin Trudeau dan Erin O'Toole.
Justin Trudeau mengincar masa jabatan tiga periode dengan memenangi pemilu Kanada kali ini, sedangkan Erin O'Toole adalah pemula yang sedang naik daun.
Mereka bersaing di bawah panji partainya masing-masing dalam pemilu Kanada 2021. Trudeau dari Partai Liberal, kemudian O'Toole Konservatif.
Baca juga: Pemilu Kanada 2021: Profil Erin OToole, Pemula yang Berpeluang Kalahkan PM Justin Trudeau
Trudeau mengumbar janji-janji pemilu Kanada di provinsi Ontario, Manitoba, dan British Columbia, sementara O'Toole berfokus pada kota metropolitan Toronto yang kaya akan suara serta kawasan di sekitarnya.
“Bagaimana kita akan mengakhiri pandemi ini? Nilai apa yang akan kita bawa ke pemerintah? Arah apa yang akan kita berikan untuk keluarga kita, bisnis kita, dan masa depan kita? Itu sebabnya kita ikut pemilu ini," kata Trudeau pada kampanye pertamanya hari itu, dengan suara serak setelah 35 hari di berpidato.
Pria berusia 49 tahun tersebut ingin menang pemilu Kanada lagi untuk menjalani periode ketiga sebagai perdana menteri, setelah menyerukan pemilihan cepat bulan lalu dalam upaya mendapatkan kembali mayoritas yang hilang dari Partai Liberal setelah 18 bulan.
Erin O'Toole, sementara itu, mencuat di pacuan pemilu Kanada dalam lima minggu terakhir meski relatif tidak dikenal oleh warga, sejak menjadi pemimpin Partai Konservatif satu tahun lalu di tengah pandemi Covid-19.
Hasil pemilu Kanada pada 20 September tidak dapat diprediksi, karena dua partai utama yang memerintah negara itu sejak konfederasinya pada 1867 bersaing ketat.
Baca juga: Pemilu Kanada, PM Justin Trudeau Terancam Kalah dari Pemula
Sekitar 31 persen responden survei mengatakan bahwa mereka berniat untuk memilih keduanya.
Jika tidak ada yang memenangi mayoritas mutlak dari 338 kursi House of Commons, maka hasil pemilu Kanada akan ditentukan oleh partai dengan pluralitas kursi untuk membentuk pemerintahan minoritas kelima Kanada sejak 2004.
"Partai Liberal memiliki sedikit keunggulan, jadi pemilihan ini mungkin akan sia-sia," kata Daniel Beland, profesor politik di Universitas McGill di Montreal kepada AFP.
Trudeau yakin orang Kanada akan menghargai penanganannya yang bagus terhadap pandemi dan peluncuran vaksin yang lancar, sehingga dapat meraih mayoritas kuat yang akan memungkinkannya meloloskan agenda tanpa dukungan oposisi.
Namun, kampanye itu tidak berjalan seperti yang direncanakan untuk sang perdana menteri.