Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Filsuf Yunani Kuno Pythagoras Larang Pengikutnya Makan Kacang?

Kompas.com - 02/09/2021, 14:39 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Pythagoras dan kacang adalah dua hal yang tak bisa disandingkan.

Matematikawan dan filsuf Yunani ini punya gaya vegetarian yang unik. Tak hanya menolak mengonsumsi daging, dirinya juga melarang pengikutnya memakan kacang.

Apa yang sebenarnya jadi alasan sang filsuf?

Dilansir dari berbagai sumber, inilah sejumlah alasan mengapa Pythagoras tak memperbolehkan untuk berhubungan dengan kacang.

Baca juga: Sejarah Salad, Hidangan Asal Romawi dan Yunani Kuno yang Sarat Pertentangan

Kacang Simbol Kematian

Di Yunani kuno, kacang adalah simbol kematian.

Di Mesir kuno, orang juga tak mau menanam kacang. Fungsi tumbuhan ini hanya dipakai dalam acara pengorbanan.

Bahkan, kata "kacang" pun tak berani disebutkan. Sebuah keyakinan ekstrem yang pernah terjadi di masa lalu.

Baca juga: 4 Fakta Unik Bunga Iris, Sudah Ada Sejak Zaman Yunani Kuno

Mengandung Jiwa yang Mati

Pythagoras percaya kacang mengandung "jiwa-jiwa yang telah mati", karena bentuknya seperti daging.

Bunganya berbintik hitam dengan batang yang berongga.

Membuat sang filsuf percaya bahwa kacang punya hubungan dengan dunia-dunia orang mati.

Baca juga: Peninggalan Peradaban Yunani Kuno

Dirasa Sulit Dicerna

Awalnya, kacang disebut makanan yang sulit dicerna dan mengganggu konsentrasi.

Pythagoras pun percaya akan hal ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global
59 dari 76 Drone-Rudal Rusia Berhasil Dijatuhkan Ukraina

59 dari 76 Drone-Rudal Rusia Berhasil Dijatuhkan Ukraina

Global
Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Internasional
Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Global
Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com